SuaraSurakarta.id - Universitas Islam Malang akan memberikan beasiswa kepada anak-anak korban peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Anak-anak korban akan dibebaskan dari biaya kuliah.
Unisma telah melakukan takziah ke rumah salah satu mahasiswa yang menjadi korban.
Rektor Unisma Maskuri mengatakan beasiswa diberikan sebagai bentuk kepedulian.
“Ini sebagai kepedulian Unisma, sungguh tragedi itu meninggalkan satu peristiwa yang sangat mendalam, duka yang mendalam dan itu bagian dari ikhtiar untuk meringankan beban anak-anak yang orang tuanya wafat saat tragedi kanjuruhan,” kata Maskuri dalam laporan Beritajatim, hari ini.
Baca Juga:Kuburan Massal Itu di Gate 13 Stadion Kanjuruhan
Beasiswa diperuntukkan kepada mahasiswa aktif maupun yang akan melanjutkan di perguruan tinggi.
“Jika ada mahasiswa aktif yang orang tuanya meninggal, sampaikan laporan dan bukti-buktinya kepada kami, maka akan bebaskan tanggungan SPP-nya. Ini juga berlaku bagi anak anak dari korban, di tahun-tahun mendatang jika ingin kuliah di Unisma kita akan memberikan beasiswa pada mereka,” kata Maskuri.
Prosedur untuk mendapatkan beasiswa akan disusun dengan flayer, yang diserahkan ke masing-masing fakultas.
“Anak dari korban nantinya melaporkan lalu disertai dengan dokumen penguat bahwa orang tuanya meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan,” kata dia.
Selain beasiswa, Unisma telah melakukan takziah ke rumah salah seorang mahasiswanya yang menjadi korban.