SuaraSurakarta.id - Ketua DPR RI Puan Maharani baru-baru ini bertemu dengan sosok Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Berdasarkan unggahan foto di akun twitternya, Puan Maharani nampak bertemu dengan Cak Imin di sebuah warung makan.
Keduanya terlihat begitu hangat saat mengambil makanan atau pun ketika mengobrol di meja makan.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya Puan Maharani menyinggung kesamaan partai PDIP dan PKB.
Baca Juga:Perusahaan Tiongkok Berhasil Ciptakan Formula Es Krim Anti Meleleh, Ini Rahasianya!
Menurutnya, baik PDIP dan PKB memiliki garis perjuangan hingga gerakan yang sama yakni sebagai partai wong cilik.
"Tidak di kantor, tidak di rumah, pertemuan hari ini di warung pecel. Kenapa warung? Ya kenapa tidak, PDI Perjuangan dan PKB sama-sama partainya wong cilik," kata Puan Maharani.
"Partainya wong sendal jepit. Akar rumput inilah yang menjadi energi perjuangan kami," sambungnya.
Pertemuan dua sosok berpengaruh di PDIP dan PKB itu diyakini membahas mengenai koalisi di pemilu 2024.
"Pertemuan ini menjadi momentum bahwa kami tak hanya sepakat untuk bertemu sambil makan pecel, tapi juga bersepakat ke depan akan membangun bangsa dan negara ini bersama-sama," ungkap Puan Maharani.
Baca Juga:Ngeri! Emak-Emak Berdaster Ngaku Ditabrak, Cegat Motor hingga Rampas Tas Pengendara Wanita
Sayangnya, pernyataan Puan Maharani tersebut justru menuai kecaman dari warganet di kolom komentar.
Warganet ramai beranggapan jika realitanya PDIP sebagai partai wong hanya sebatas jargon saja.
"Ini mah resto deh, mana ada warung pecel sekeren ini," ucap akun @Elina**.
"Menjelang pilpres ngaku wong cilik, giliran wong ciliknya tertindas pura-pura gak tau," kesal akun @BlueJeans**.
"Partai wong cilik yang dimaksud, agar pemilihnya tetap jadi wong cilik sedang yang dipilih jadi konglomerat," imbuh akun @andhika**.
"Kalau dulu iya, partai ini memperjuangkan akar rumput. Sekarang mah rumputnya diinjak-injak, pakai sepatu bukan sendal jepit lagi," sahut akun @faiqur**.
"Giliran udah dekat pemilu jualan wong cilik melulu. Saat berkuasa wong cilik kalian peras, kalian bikin sengsara dengan menaikkan BBM, TDL, gas, dan kalian terapkan juga UU Omnibus law," geram akun @CintaMali**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan