SuaraSurakarta.id - Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek memilih Kota Solo dalam penyelenggaraan Roadshow Solo Gelar Keroncong Svaranusa.
Kegiatan tersebut digelar di Taman Sunan Jogo Kali, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (16/9/2022) malam.
“Kegiatan ini bertujuan untuk pelestarian musik tradisional. Kenapa dipilih Kota Solo, karena Solo dinilai sebagai grand desain musik tradisional,” terang Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra.
Dikatakan, untuk melestarikan musik tradisional maka instrumen yang pertama tentu yakni harus memasukkan ke kurikulum.
Baca Juga:Solo Keroncong Festival 2022 akan Menampilkan Delegasi Dalam dan Luar Negeri
“Selain itu sering mengadakan festival-festival dan pembentukan lembaga musik tradisonal. Ini lah bagian dari skema itu,” jelasnya.
Membersihkan Pembuluh Darah Anda dari Kolesterol dan Bekuan Darah
Menurutnya, musik keroncong merupakan musik klasik dengan pengembangan yang luar biasa. Maka dari itu, semua pihak perlu melakukan upaya pelestarian.
“Inilah kemudian yang kita bikin, selain mengadakan festival ini, juga mempersiapkan ensiklopedia. Inilah latar belakang kita, sehingga, biar anak-anak generasi muda biar paham akan budayanya,” ucapnya.
Pemilihan Solo sebagai salah satu kota roadshow merupakan pilihan yang tepat. Mengingat Solo merupakan kota yang melahirkan maestro keroncong hebat.
“Solo tidak bisa dipisahkan dengan keroncong ya, apalagi Gesang, Waljinah, dan dulu ada grup legenda Banyudono. Itu sudah sangat mengakar dan Solo menjadi sangat penting,” kata Mahendra.
Baca Juga:Keren! Maestro Keroncong Waljinah Rilis Film Pendek Dokumenter Irama Batik Ratu Kembang Katjang
Diharapkan pelestarian musik keroncong dapat dilakukan dari generasi ke generasi.