Peninggalan Sejarah yang Dekat dengan Rakyat, Pura Mangkunegaran Selalu Menarik Perhatian

Kadipaten atau Pura Mangkunegaran selalu menarik perhatian dari bangunan, budaya, hingga keluarga sang penguasa

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 21 Agustus 2022 | 07:11 WIB
Peninggalan Sejarah yang Dekat dengan Rakyat, Pura Mangkunegaran Selalu Menarik Perhatian
Pura Mangkunegaran Solo. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Kadipaten atau Pura Mangkunegaran selalu menarik perhatian dari bangunan, budaya, hingga keluarga sang penguasa. 

Salah satu yang masih bisa dilihat sampai sekarang adalah bangunan Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari. Wisatawan kagum dengan keindahannya. 

Tembok putih yang tebal dengan tinggi lebih dari dua meter, dilengkapi dengan pagar besi menambah kesan misterius istana Pura Mangkunegaran.

Bukan hanya penasaran dengan bagian dalam Istana tersebut, tetapi sebagian juga tertarik dengan halaman luas yang berada di bagian depan.

Baca Juga:Paspampres Datang Minta Maaf ke Gibran Usai Memukuli Sopir Truk di Solo

Belakangan, penguasa Mangkunegaran ingin lebih dekat dengan masyarakat. Ia ingin banyak kegiatan yang melibatkan warga bisa diselenggarakan di Halaman Pura Mangkunegaran, tepatnya di area Pamedan yang berada di bagian depan istana.

Visi dan misi tersebut selaras dengan keberadaan Pangeran Muda yang belum lama ini menggantikan kedudukan Ayahanda yang mangkat pada Agustus tahun lalu.

Setelah sempat kosong beberapa bulan, istri dari Adipati Mangkunegara IX, Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX, akhirnya mengukuhkan putra bungsunya, yakni Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus takhta tersebut.

Pengukuhan sudah dilakukan pada 12 Maret 2022 dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh daerah maupun nasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga terlihat menghadiri acara pengukuhan yang diselenggarakan di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran.

Meski hanya sebentar dan tak menyampaikan sambutan secara resmi, kedatangan Presiden tersebut seolah memberikan pesan bahwa Pura Mangkunegaran maupun kerajaan Mataram Islam lain masih menempati posisi penting di Indonesia.

Baca Juga:7 Fakta Gibran Murka sampai Lepas Masker Paspampres yang Aniaya Sopir Truk

Bahkan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada pengukuhannya tersebut Adipati Mangkunegara X membacakan sumpah janjinya, di antaranya menaati titah Gusti Ageng, menghormati leluhur, melestarikan kebudayaan, dan secara tulus menegakkan Pancasila dan UUD 1945.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini