Siti menceritakan, dulu Slamet Riyadi jarak pulang ke rumah tapi berjuang melawan Belanda. Kalau pun pulang hanya sebentar dan cuma menanyakan kabar lalu berangkat lagi, pulangnya itu pakai baju dinas.
"Pak Slamet jarang pulang ke rumah, berjuang kemana-mana. Pak Slamet kalau pulang tanya ke ibu saya "bapak piye yu kabare?', jadi nengok sebentar terus berangkat lagi," sambung dia.
"Pulangnya pun tidak bisa ditentukan kapan, kalau ada waktu pulang sebentar. Biasanya pulangnya malam biar tidak ketahuan Belanda, karena sering dicari-cari sama Belanda sampai rumahnya mau dibakar," jelasnya.
"Pak Slamet juga bilang ke ibu 'sudah yu kalau sehat semua, aku kembali lagi mohon doanya saja biar bisa berjuang terus," imbuh dia.
Baca Juga:Sambut Kemerdekaan RI, Lawang Salapan Bogor Dibalut Bendera Merah Putih
Siti mengatakan, jika sosok Slamet Riyadi itu akhlaknya bagus dengan orang tua, keluarga, dan sesama. Jujur dan sering membantu orang-orang yang tidak mampu, dulu rumah sering dipakai untuk menampung orang-orang desa sini.
"Akhlaknya bagus, jujur, dan sering membantu orang yang tidak mampu. Ibu itu banyak cerita-cerita tentang Pak Slamet, saya ketemu beliau itu sekitar usia 5 tahun dan itu jarang," papar dia.
"Ibu itu ngasih tahu, iki adik ku, iki om mu. Om mu iki neng endi-endi mung perang terus, jadi jarang pulang," kisahnya.
![Rumah masa kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi. [Suara.com/Ari Welianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/10/81865-rumah-slamet-riyadi.jpg)
Siti menambahkan, saat Slamet Riyadi pergi ke Ambon untuk berjuang keluarga tidak tahu dan tidak dipamiti. Tapi tahu-tahu dapat kabar kalau Slamet Riyadi gugur di usia 23 tahun tahun 1950.
Keluarga tahu kalau Slamet Riyadi gugur di Ambon dari siaran radio. Dari komandannya Pak Gatot Subroto juga memberitahu kalau Slamet Riyadi gugur di Ambon.
Baca Juga:Covid-19 di Jepang Melonjak, KJRI Osaka Batalkan Acara Pesta Rakyat Merdeka
"Simbah terkejut saat ada berita dari RRI jika Slamet Riyadi gugur di Ambon. Simbah langsung kaget, kok ora pamit sama saya, masak bapake ora dipamiti ngerti-ngerti gugur. Simbah nangis-nangis saat tahu anak laki-lakinya gugur," ucap dia.