Gus Baha Tolak Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa, Alasannya Karena Tidak Pantas

Gus Baha menganggap mempunyai gelar doktor adalah orang yang selalu mempunyai uang, ia pun menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa, karena tak pantas

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Agustus 2022 | 10:54 WIB
Gus Baha Tolak Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa, Alasannya Karena Tidak Pantas
Potret ulama kharismatik K.H. Ahmad Bahauddin alias Gus Baha. Gus Baha menganggap mempunyai gelar doktor adalah orang yang selalu mempunyai uang, ia pun menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa, karena tak pantas. (Foto: Nu Online)

SuaraSurakarta.id - Ulama kharismatik K.H Ahmad Bahauddin atau akrab disapa Gus Baha ternyata pernah menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa.

Pengakuan Gus Baha itu salah satunya diketahui dalam sebuah unggahan video di kanal youtube Sunan Kaligawe.

Dalam video tersebut Gus Baha menceritakan bahwa dirinya beberapa kali hendak diberi gelar Doktor Honoris Causa.

"Orang kayak saya itu beberapa kali sebetulnya ditawari jadi Doktor Honoris Causa," buka Gus Baha.

Baca Juga:Kasus Asusila di Ponpes, Ini Kata Gus Baha

Sayangnya, Gus Baha justru menolak tawaran tersebut dengan beberapa alasan yang menggelikan.

"Tapi khawatir saya itu pas ketika tidak punya uang. Doktor kok tidak punya uang, kan nggak pantes," ungkap Gus Baha.

"Jadi repot. Daripada beban, sudahlah tidak usah doktor. Jadi, kalau tidak punya uang ya pantes," sambungnya.

Gus Baha kembali menegaskan alasan penolakannya. Karena memang ia tidak mau terbebani dengan gelar tersebut.

"Terus kalau naik bus ya pantes, suatu saat kalau sudah mati, tidak ada yang hadir ya pantes, karena bukan doktor,"

Baca Juga:Kiai Cabuli Santri, Gus Baha : Itu Bagus

"Kalau sudah doktor pas masuk neraka, doktor kok masuk neraka. Apalagi rektor kampus Islam kok masuk neraka hahaha, kok kayak gak pas gitu," tandasnya.

News

Terkini

Kapolresta berharap melalui momen Idul Fitri ini, Polresta Surakarta bersama rekan-rekan media terus dapat membangun dan memperkuat keharmonisan.

News | 19:15 WIB

Peninjauan ini untuk memastikan pelaksanaan program MBG berjalan dengan baik dan lancar usai libur selama bulan ramadhan dan lebaran.

News | 18:12 WIB

Polres Sukoharjo menetapkan tersangka kasus tabrakan yang melibatkan KA Batara Kresna dan mobil beberapa waktu lalu.

News | 17:32 WIB

Gugatan itu didaftarkan langsung di Pengadilan Negeri (PN) Kota Surakarta, Senin (14/4/2025) siang.

News | 17:10 WIB

Dua orang pelaku berinisial S alias Wulu (56) dan BAN (46), yang merupakan warga Klaten, berhasil diamankan dalam operasi tersebut.

News | 18:18 WIB

Polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi kini memasuki babak baru.

News | 18:04 WIB

Irpan pun menemui Jokowi di kediaman pribadinya di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (11/4/2025) petang.

News | 21:07 WIB

Sejumlah sosok terdekat Presiden RI Prabowo Subianto diterpa isu miring seperti berinvestasi pada bisnis judi online (judol) yang berbasis di Kamboja.

News | 17:32 WIB

Pada kesempatan tersebut, Budi Gunadi mendoakan Jokowi dan Iriana sehat serta punya umur panjang.

News | 17:20 WIB

Jokowi pun menyambut baik langkah dari tim kuasa hukumnya tersebut terkait masalah ijazah palsu.

News | 14:42 WIB

Dirinya tidak mempermasalahkan adanya gugatan tersebut, mengingat negera Indonesia adalah negara hukum.

News | 14:36 WIB

Pertamina memecat kru mobil tangki terkait kasus bbm oplosan dengan air di SPBU Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

News | 17:50 WIB

Penyidik Satreskrim Polres Klaten berhasil mengungkap kasus BBM tercampur air di SPBU Kecamatan Trucuk yang viral di media sosial.

News | 17:43 WIB

Jembatan Bacem pertama kali dibangun pada tahun 1908 oleh Sri Susuhunan Paku Buwana (PB) X, raja Keraton Solo.

News | 17:29 WIB

Kebijakan tarif impor yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat keluh kesah para pelaku industri.

News | 17:19 WIB
Tampilkan lebih banyak