Konsep Penguatan Ekonomi Lokal Jadi Jurus Jitu Menjauhkan Warga Jateng dari Zona Kemiskinan

Penurunan angka kemiskinan di Jateng pada kuartal 1 2022 mencatat 102,57 ribu orang dientaskan dari zona miskin

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 16 Juli 2022 | 17:20 WIB
Konsep Penguatan Ekonomi Lokal Jadi Jurus Jitu Menjauhkan Warga Jateng dari Zona Kemiskinan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat meluncurkan lapak jateng.id (Dok. Istimewa)

Penurunan itu, kemudian mengurangi jumlah penduduk miskin di Jateng, semula 3,93 juta jiwa, menjadi 3,83 juta pada Maret 2022.

Hal lain yang turut menekan kemiskinan, adalah upaya Gubernur Jateng yang tak segan melakukan inovasi yang pro wong cilik. Satu di antaranya, promosi #LapakGanjar, yang turut memromosikan dagangan pelapak kecil melalui media sosial.

Langkah "kecil" ini dianggap Hempri, memiliki dampak positif guna memupus kemiskinan, di akar rumput.

"Itu juga memunyai peran, karena Pak Ganjar memiliki follower, branding dan news maker. Ini membantu dan efektif mengembangkan produk UKM. Nah tentu saja ini bisa diikuti oleh tokoh atau pemangku wilayah seperti bupati atau wakil bupati, saya kira itu penting untuk dilakukan," urai pengajar di Fisipol UGM itu.

Baca Juga:205,68 Ribu Orang Miskin Tercatat di Bali, Ini Rinciannya

Hal lain adalah arahan pimpinan. Ia menyebut, peran pemimpin penting untuk mengarahkan warganya agar memunyai resiliensi terhadap tantangan zaman. Selain itu, pemimpin dituntut memiliki daya kreatif dan inovatif untuk menangkap keberagaman potensi di daerahnya.

Hempri mencontohkan bagaimana pengelolaan Borobudur, harus ikut memberdayakan warga di sekitar destinasi wisata super prioritas itu.

"Yang harus dilakukan ke depan pertama adalah penguatan ekonomi lokal. Kedua, jika investor masuk harus menyejahterakan masyarakat. Misal pekerjanya 80 persen dari lokal, atau jika ada hotel bahan baku dari petani lokal. Sharing ekonomi harus diperkuat. Konsep ekonomi lokal harus berperan untuk pengentasan kemiskinan di masyarakat," pungkas Hempri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini