Selain itu juga dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Jadi Stasiun Jebres itu sangat istimewa sekali. Paling menarik juga," sambung dia.
Kalau dari Benteng Vastenburg menuju Stasiun Jebres jalur yang dilalui Pasar Gede lalu menyeberangi jembatan Kali Pepe. Selanjutnya ke utara melewati Warung Pelem menuju Pasar Ledoksari dan belok ke timur ke arah Stasiun Jebres.
Dulu di kawasan Stasiun Jebres, lanjut dia, terdapat sebuah pasar. Tapi bukan pasar umum sekarang ini melainkan pasar herbal.
Baca Juga:Ulasan Film 'Miracle: Letters to the President,' Mimpi Besar Seorang Warga di Desa Kecilnya
"Dulu dekat stasiun ada pasar herbal atau jamu-jamuan," ucapnya.
Stasiun Jebres juga dipakai untuk pengangkutan komoditi yang di wilayah sekitar Solo dan seluruh lancar. Barang-barangnya itu seperti, beras, padi, kapas, kulit, merica, tembakau, kopi kerajinan kayu, minyak tanah, tepung, teh, atau kapas.
Nama Jebres, sendiri diambil dari orang Belanda bernama Van der Jeep Reic yang tinggal di daerah Jebres.
Dilansir dari situs Kemdikbud.go.id, karena lidah orang Jawa itu sulit mengucapkan bahasa Indonesia. Sehingga Van der Jeep Reic berubah jadi Jebres.
Saat ini kediaman Van der Jeep Reic berada disebelah barat RSUD Dr Moewardi Solo.
Baca Juga:Inilah Stasiun Kereta Api Aktif Tertinggi di Indonesia
Stasiun Jebres ini berperan sebagai stasiun penghubung bagi penumpang yang berasal dari Batavia menuju Madiun atau penghubung.