Terungkap! Sering Diomeli Karena Pengangguran Jadi Alasan Anak Bunuh Ibu Kandung di Sragen

Jasadnya ditemukan di dalam kamar mandi dengan posisi seperti orang sujud dengan kepala berada di ember.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 07 Juli 2022 | 17:38 WIB
Terungkap! Sering Diomeli Karena Pengangguran Jadi Alasan Anak Bunuh Ibu Kandung di Sragen
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama saat memberikan keterangan kasus pembunuhan ibu kandung. [Dok]

SuaraSurakarta.id - Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengungkap motif pembunuhan seorang ibu yang dilakukan anak kandung berinisial NE.

Korban diketahui bernama Setyorini (53), warga Widoro Sragen yang meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar, 28 Juni lali 2022. Jasadnya ditemukan di dalam kamar mandi dengan posisi seperti orang sujud dengan kepala berada di ember.

Peter menjelaskan, pelaku mengaku memukul dan membenturkan kepala korban hingga berkali-kali, dan mengakibatkan korban mengalami beberapa luka akibat kekerasan benda tumpul. Hal itu dibuktikan dengan hasil autopsi.

"Pelaku memukul kepala kemudian memukul dada, memukul lengan tangan. Kemudian ibunya jatuh dan membenturkan tiga kali, sehingga si ibu kondisinya sudah pingsan. Tapi tangan menurut tersangka tangannya masih bergerak,” terang Kapolres.

Baca Juga:Geger! Kematian Ibu 53 Tahun Di Sragen Terungkap Saat Dimakamkan, Ternyata Dibunuh Anak Sendiri

Kepada petugas, pelaku juga mengaku melakukan perbuatannya karena terbawa emosi sering diomeli ibunya karena dirinya menganggur.

Pelaku juga mengaku sering dibanding bandingkan dengan keponakan ibunya yang sukses bekerja di Jakarta.

"Kematian korban karena ada pendarahan di otak dan kehabisan nafas. Diduga pada saat itu tangan korban masih bergerak-gerak, sehingga kepala dimasukan ke air," ujar kapolres.

Piter mengungkapkan, para tetangga sebelumnya sempat mendengar ada pertengkaran dari dalam rumah korban.

Berawal dari informasi warga dan hasil pemeriksaan terhadap jasad korban yang mengarah pada tindak kekerasan, akhirnya polisi berhasil menyimpulkan bahwa kematian korban benar-benar terjadi akibat tindak kekerasan, dan semua kesaksian mengarah kepada anak semata wayang korban.

Baca Juga:Tak Terima Ditegur karena Mencuri Bambu, Pemuda di Sumba Barat Daya Bacok Anak Pemilik Tanaman hingga Tewas

Mereka hidup hanya berdua saja. Kondisi ekonomi keluarga mereka juga tergolong susah. Pelaku kesehariannya menganggur tidak memiliki pekerjaan tetap. Hal itu diduga kuat sebagai pemicu tindakan emosional pelaku hingga akhirnya tega mengakhiri hidup ibu kandungnya sendiri.

Polisi akhirnya menetapkan pelaku sebagai tersangka dalam perkara pembunuhan sebagaimana dimaksud UU Nomor 1 tahun 1946, Pasal 338 jo Pasal 351 KUHP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini