SuaraSurakarta.id - Sejumlah anak kecil asal Kabupaten Klaten menjadi viral di media sosial (medsos).
Karena dalam video yang beredar di medsos, saat mengendarai motor di jalan raya mereka dihentikan oleh aparat kepolisian. Mereka juga tidak mengenakan helm.
Bahkan, dua anak malah menangis sesenggukan agar motornya tidak dibawa sama petugas.
Petugas pun sempat menanyakan rumah bocah tersebut, "Omahmu ngendi? (Rumahmu di mana)," tanya petugas.
Baca Juga:Viral Ibu-ibu Parodikan Megawati Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso, Netizen: Wanita Pemberani
Namun, bocah tersebut tambah menangis dan minta agar petugas untuk tidak mendatangi rumahnya.
"Ora tak baleni neh. Ojo diparani (Tidak saya ulangi lagi. Jangan disamperin)," ucap bocah tersebut sambil menangis.
Dalam video tersebut, sang bocah mengatakan takut kalau nanti dimarahi sama orang tuannya jika rumahnya didatangi.
"Aku wedi nek digebuki wong tuaku (Saya takut kalau dipukuli orang tua)," katanya.
Petugas pun tetap membawa motor dan bocah-bocah ke pos polisi.
Baca Juga:Gelaran Porprov Cabor Pencak Silat Kisruh, Netizen Berdebat Soal Ini
Petugas juga memanggil kedua orang tuannya untuk datang, kejadian sendiri terjadi pada, Senin (27/6/2022) kemarin.
Banit Pos Mitra 11 Polres Klaten, Aipda Budi Santoso saat dikonfirmasi menceritakan jika pada waktu itu pihaknya sedang ada pengamanan suporter bola yang bertanding di Stadion Manahan Solo.
Sejumlah petugas lalu tak suruh mengecek daerah diperbatasan Klaten dengan Yogyakarta atau sebelah barat Candi Prambanan.
Saat di jalan ketemu anak-anak kecil itu yang sedang mengendarai motor dan dideketin tapi nangis.
"Ditanya itu, katanya mau beli pakan burung atau burung gitu. Terus nangis, motornya ditangisi. Itu anak sekitar kelas 5," terang dia saat dikonfirmasi, Kamis (30/6/2022).
Anak kecil itupun ditanya kenapa menangis. Mereka itu ketemunya di jalan perbatasan Klaten dan Sleman.
"Lha kok nangis, anak itu menjawab aku wedi nek digebuki. Ternyata itu bapaknya keras, dulu pernah di polo karo bapak," sambungnya.
"Jadi kalau anak itu dicekel polisi terus dilaporkan bapaknya. Terus aku diseneni, mending aku turu neng dalan wae," ucap dia.
Menurutnya, anak-anak itu dibujuk agar mau diajak ke pos dan akhirnya mau. Setelah sampai di pos, kedua orang tuanya disuruh ke sini.
"Ini cuma edukasi dan pemahaman saja, anak seusia itukan belum paham. Mereka diberi sepeda motor ceritanya bagaimana, katanya anaknya itu sering ngelimpekke," imbuhnya.
Ceritanya itu, bapaknya sedang membeli bakau dan kunci ditinggal di motor. Lalu ternyata dibawa anaknya dan ketangkap polisi.
"Kita pun memberitahu kepada orang tua agar tidak memberikan motor. Karena itu berbahaya bagi anak sendiri dan orang lain," papar dia.
Budi menambahkan, itu tidak ada penindakan tilang hanya edukasi saja. Lalu orang tuanya dipanggil untuk diberi pemahaman.
"Mereka berasal dari Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Tidak ada penilangan tapi hanya edukasi," tandasnya.
Budi menghimbau kepada warga khususnya yang punya anak-anak masih kecil lebih baik diantar saja. Jangan bawa dan naik motor sendiri, karena kalau terjadi apa-apa malah akan repot semua.
Kontributor : Ari Welianto