VKTR dan UNS Tandatangani Nota Kesepahaman, Unit Usaha Bakrie Bangun Puslitbang Baterai Kendaraan Listrik

Setelah sebelumnya dengan PENS, kini VKTR melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 02 Juni 2022 | 17:02 WIB
VKTR dan UNS Tandatangani Nota Kesepahaman, Unit Usaha Bakrie Bangun Puslitbang Baterai Kendaraan Listrik
Dari Kiri: Sekretaris Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Muhammad Nizam; Ketua PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS, Prof. Agus Purwanto; CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Gilarsi W. Setijono; dan Senior Analyst for Battery Materials Development PT VKTR Teknologi Mobilitas, Achmad Audrinazta, menunjukkan dokumen usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara VKTR dan UNS, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (2/6/2022). Penandatanganan MoU ini dilakukan untuk mendukung pengembangan laboratorium penelitian guna mengembangkan teknologi baterai dalam bidang transportasi, dan menjadi pusat pengujian terhadap baterai listrik baik untuk tujuan memperkaya IPTEK dalam negeri ataupun kebutuhan komersial. [dok]

“Segudang tantangan di masa depan itu telah menanti untuk kita pecahkan bersama, mengingat perkembangan teknologi baterai nantinya akan semakin meningkat pesat,” terangnya.

Gilarsi juga menjelaskan, posisi Indonesia dalam rantai produksi baterai kendaraan listrik sangat strategis. Pasalnya, Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, yakni mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia.

Belum lagi, nilai ekonomi nikel semakin tinggi akibat adanya perang antara Rusia dan Ukraina, yang memicu kekhawatiran akan menipisnya pasokan nikel karena gangguan produksi di Rusia. Situasi global ini, kata Gilarsi, sangat menguntungkan Indonesia.

“Saya kira ini merupakan peluang yang besar bagi kita sebagai negara produsen nikel terbesar untuk menjadi pemain nikel terkemuka terutama dalam rantai suplai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik,” katanya.

Baca Juga:Libur Kalender Pendidikan 2022, Perhatikan Jadwalnya di Sini!

Laboratorium penelitian ini, tambah Gilarsi, nantinya terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung, termasuk alumni dan mahasiswa UNS yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Ketua PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS, Prof Agus Purwanto, mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana kolabarasi kedua institusi ini.

Kerja sama strategis antara UNS dan VKTR ini merupakan salah satu upaya untuk senantiasa membangun budaya inovasi di kampus UNS. Selanjutnya, UNS akan menyiapkan pembangunan innovation lab dan akan mengelolanya untuk kemajuan bersama.

"Kerja sama ini merupakan upaya yang terus menerus untuk membangun budaya inovasi di kampus UNS. Secara khusus, kerja sama dengan PT VKTR ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung untuk mengembangkan elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dan industri," tutur Agus.

Sebelumnya, VKTR telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak. Antara lain produsen bus listrik terkemuka dunia BYD Auto, produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan sejumlah pihak lainnya.

Baca Juga:Pengamat Tanya Jokowi: Kenapa Hari Lahir Pancasila Harus Libur?

Menurut Gilarsi, kerja sama dengan pelbagai pihak ini merupakan salah satu strategi VKTR untuk melakukan lokalisasi teknologi dan produk-produk manufakturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini