"Yang buang di sini ya dari masyarakat umum ada, perusahaan juga ada. Awalnya memang sudah disediakan tempat bak sampah. Tapi rusak dan akhirnya meluber hingga di badan hingga ujung jalan desa," ungap Sunardi.
Warga Loh Agung mengaku pernah protes ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangannyar. Namun hasilnya tetap menunggu dan diminta berkoordinasi dengan kades setempat.
Ketua RW 23, Tri Jarot menambahkan, selain dampak besarnya adalah bau menyengat, masalah kesehatan warga juga terganggu.
"Makanya kemarin Bupati Karangannyar sempat mendatangi tempat ini. Tapi diminta koordinasi dengan Kades Jaten," kata dia.
Lanjut Jarot, meskipun setiap hari sebenarnya sudah ada petugas dari petugas DLH melakukan pengangkutan sampah.
"Namun karena banyaknya volume sampah, lahan tersebut tak kuat menampungnya hingga seperti sekarang ini," pungkasnya.
Kontributor : Budi Kusumo