Meski Minyak Goreng Langka dan Harga Pertamax Naik, Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Tetap Tinggi

Survei indEX Research menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Presiden Joko Widodo masih tetap tinggi

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 April 2022 | 18:02 WIB
Meski Minyak Goreng Langka dan Harga Pertamax Naik, Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Tetap Tinggi
Presiden Jokowi saat mengecek stok minyak goreng curah di Pasar Baledono Purworejo, Jateng, Rabu (30/3/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden).

SuaraSurakarta.id - Awal tahun 2022 menjadi tantangan berat bagi pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harga minyak goreng melejit, dan minyak dunia yang melambung tinggi menjadi kebijakan berat yang harus diambil pemerintah.  

Meski dihantam dengan kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga pertamax, rupanya tak membuat kepuasan masyarkat terhadap kinerja mantan Wali Kota Solo itu meredup.

Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Presiden Joko Widodo masih tetap tinggi. 

"Memang sedikit mengalami penurunan, meskipun secara umum tingkat kepuasan tetap tinggi angkanya," kata peneliti indEX Reza Reinaldi dikutip dari ANTARA di Jakarta, Kamis (7/4/2022). 

Baca Juga:Gerindra Agendakan Pertemuan Gibran-Prabowo, PDIP: Boleh Saja, No Problem

Menurutnya, dampak dari kenaikan harga sejumlah komoditas berpengaruh pada tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi. Namun, meskipun terkoreksi, angka kepuasan responden terhadap Jokowi tetap di kisaran angka cukup tinggi.

Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 79,3 persen, dimana 6,3 persen di antaranya merasa sangat puas. Angka tersebut turun dari survei sebelumnya pada Januari 2022 yang berada di atas 80 persen.

Sebaliknya, ketidakpuasan responden terhadap Jokowi meningkat menjadi 19,4 persen, dimana 2,3 persen di antaranya merasa tidak puas sama sekali, sedangkan sisanya sebanyak 1,3 persen tidak tahu dan tidak menjawab.

Menurut Reza, menurunnya tingkat kepuasan tersebut harus menjadi peringatan dini bagi Pemerintah untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat.

"Dalam kasus minyak goreng, kebijakan Kementerian Perdagangan yang berubah-ubah dan membuat antrean terjadi di mana-mana," tambahnya.

Baca Juga:Presiden Jokowi Ungkap Pemerintah Bakal Restorasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi

Terlebih lagi, lanjutnya, hal itu terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga Pemerintah harus membuat langkah jitu untuk mencegah lonjakan harga-harga yang memicu inflasi.

Dia mengatakan Presiden tampak telah menangkap keresahan publik dan ingin jajaran Kabinet Indonesia Maju segera mengambil langkah prioritas untuk menangani masalah tersebut.

Hal itu ditunjukkan dengan sikap Presiden Jokowi yang meminta semua pihak menghentikan wacana perpanjangan masa jabatan tiga periode dan fokus mengatasi inflasi global, katanya.

Dia menambahkan publik masih menunggu konsistensi Pemerintah dalam memutuskan strategi untuk mengatasi persoalan tersebut. Jika tidak berhasil ditangani dengan baik, maka bisa berdampak pada anjloknya tingkat kepuasan publik, katanya.

Survei indEX Research dilakukan pada 21-30 Maret 2022, dengan melibatkan 1.200 responden yang mewakili semua provinsi dan dipilih secara acak bertingkat. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak