”Kepada takmir maupun warga diyakinkan bahwa akan dibangunkan masjid baru di tempat tersebut. Dana yang dibutuhkan warga untuk pembangunan masjid tersebut akan ditanggung,” tuturnya.
Karena warga percaya, akhirnya masjid dirobohkan. Warga semakin yakin ketika perantara mendesak untuk segera dibuatkan rencana anggaran biaya (RAB) dan desain masjid yang dikehendaki warga. Akhirnya dibuat RAB mencapai Rp1,3 miliar.
Setelah Masjid dirobohkan, warga bertanya soal janji dana dari sang dermawan. Tetapi tidak ada jawaban dari orang tersebut dan hanya bisa memberikan uang Rp10 juta. Warga terpukul karena dana yang dijanjikan itu tidak bisa diserahkan, sementara masjid sudah terlanjur dirobohkan.
”Saat warga dalam kondisi kebingungan, saya ditunjuk sebagai ketua pembangunan kembali masjid kampung. Saya sendiri juga bingung, bagaimana bisa membangun lagi masjid tanpa ada dana memadai,” ungkapnya.
Kontributor : Budi Kusumo