Menjadi Menu Andalan Saat Buka Puasa, Ini Ciri Khas Bubur Banjar Samin

Tradisi bubur Banjar Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Solo memang menjadi andalan warga sekitar menjadi menu buka puasa

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 03 April 2022 | 17:35 WIB
Menjadi Menu Andalan Saat Buka Puasa, Ini Ciri Khas Bubur Banjar Samin
Warga tengah antri untuk mendapatkan Bubur Banjar Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Solo. (suara.com/ari welianto) 

SuaraSurakarta.id - Tradisi bubur Banjar Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Solo kembali digelar pada bulan Ramadhan 1443 H ini setelah dua tahun terakhir tidak diadakan. 

Ratusan warga rela antri untuk mendapatkan bubur Banjar Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Solo, Minggu (3/4/2022).

Bahkan ada yang sudah datang pukul 15.00 WIB, meski bubur belum jadi masih proses dimasak.

Mereka rela menunggu untuk bisa mendapatkan bubur khas Banjar, Martapura, Kalimantan Selatan ini. Karena bubur Banjar Samin ini memiliki ciri khas dan rasa yang berbeda dengan bubur lainnya.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Bekasi, Karawang dan Cikampek Hari Ini

"Tadi salat ashar di sini sekalian nunggu bubur samin. Sering ke sini antri bubur samin kalau pas puasa," ujar warga Sanggrahan, Sukoharjo, Haris Sofyan (52) saat ditemui, Minggu (3/4/2022).

Menurutnya, bubur Banjar Samin ini memiliki ciri khas, rasanya gurih dan rempah-rempahnya itu terasa sekali. 

Ada racikan wortel dan daging yang dicacah juga, itu yang menjadi ciri khas bubur samin.

"Bumbunya itu merasuk sekali pas dimakan, ini hampir mirip seperti nasi kebuli, kalau ini dikemas bubur," katanya.

Hal senada juga disampaikan warga Tipes, Maya (35) yang mengatakan jika rempah-rempahnya itu terasa sekali.

Baca Juga:Kisah-kisah Sabahat Nabi sebagai Refleksi di Bulan Suci Ramadhan

"Di badan itu rasanya enak, rasanya kayak hangat gitu. Rempahnya terasa sekali, jadi rasanya itu khas Banjar sekali," imbuh dia.

Menurutnya, sampai malam rasanya juga masih enak dimakan. Jadi tidak hanya untuk buka puasa saja.

"Setiap puasa rutin ke sini, dua tahun ini tidak diadakan. Untuk nanti malam masih enak, dipanasi lagi," terangnya.

Sementara itu Ketua Takmir Masjid Darussalam Jayengan, Rosyidi Muhfhor mengatakan bubur Banjar Samin ini dibuat dari rempah-rempah. 

Sehingga rasanya itu berbeda jika dibandingkan dengan bubur yang lain. Rempah-rempahnya itu khas Banjar, seperti Kapulaga, Jahe, atau Mrica.

"Saat dimakan itu di badan rasanya hangat. Ada khasiatnya, karena diolah dari rempah-rempah dan pakai minyak samin, itu yang menjadikan bubur beraroma sedap dan berciri khas Banjar," ungkap dia.

Dikatakannya, yang datang untuk antri bubur samin ini tidak hanya dari Solo saja tapi juga daerah lain, seperti Boyolali, Sukoharjo, atau Karanganyar.

"Ada pejabat dari Boyolali kalau tidak berbuka dengan bubur Banjar Samin kurang afdol," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini