SuaraSurakarta.id - Gitaris grup band Ungu, Enda ceritakan awal mula perjuangan dirinya dengan Pasha ketika merantau ke Jakarta.
Pria yang memiliki nama asli Franco Medjaya Kusuma itu menceritakan kisahnya tersebut dalam podcast channel YouTube Rumah Ifan Entertainment, yang diunggah di TikTok akun storyy_pendek.
Enda mengaku saat itu satu kos dengan sang vokalis Pasha atau Sigit Purnomo dan tengah kesulitan dalam mencari uang.
Sampai pada suatu hari keduanya pernah berbagi sebuah biskuit yang mereka bagi berdua untuk mengganjal rasa lapar selama sehari.
Baca Juga:Pasha Ungu Dapat Jabatan Baru di PAN, Adelia Wilhelmina: Suami Emang Passion di Politik
"Itu susah banget, bayangin satu biskuit itu gua sama pasha bagi 2 buat menutupi perut kita 1 hari malam baru kita dapet uang," ungkapnya dikutip pada Selasa (29/3/2022).
Setiap hari, baik Enda dan Pasha pergi ke sebuah mall berharap ada yang mengenali mereka dan mengajaknya membeli makan.
"Kita duduk di depan mall nongkrong berdua aja nunggu orang lewat siapa tahu ada yang kenal terus ngajakin berdua kita makan, susah banget," katanya.
Pemilik nama asli Franco Wellyjat Medjaya Kusumah ini, saat itu seringkali bermimpi mendapatkan uang Rp100 ribu.
"Di mimpi gua hari itu, gua dapat uang Rp100 ribu, gua bilang sama Pasha (Sigit). Git kayanya kita berdua nih kalau dapet uang Rp100 ribu enak banget ya hidup kita. bisa makan, nggak harus ngutang, nggak harus apa," terangnya.
Baca Juga:Lirik Lagu Cinta Dalam Hati Milik Grup Band Ungu, Maknanya Nyesek Banget!
Sampai akhirnya mimpi itu terkabulkan, kini tidak hanya uang 100 ribu saja yang telah mereka dapatkan tapi juga Rp100 juta.
"Mungkin malaikat lewat di situ udah bosen kali dengerinnya anak berdua di kost an mimpi-mimpi Rp100 ribuan. Dapat penghasilan Rp100 ribu naik lagi jadi Rp1 juta, naik lagi jadi Rp10 juta, pengen punya uang Rp100 juta dikasih terus sama Allah," jelasnya.
Hingga sekarang ia bersyukur dan menganggap bahwa matematika kehidupan hanya Tuhan yang tahu.
"Sampai akhirnya kita punya uang dan pelajaran matematika kita tidak bisa ngitung," ujarnya.
Kontributor: Sekar Sari