SuaraSurakarta.id - Nasib miris dialami seorang nenek bernama Sutikah, Warga RT 08 RW 02, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.
Diguga hanya gara-gara menegur, rumahnya justru ditutup tembok oleh tetangganya sendiri setinggi 2,5 meter.
Dalam perbincangan dari kanal YouTube Beta TV dan dilansir Hops.id-jaringan Suara.com, Kamis (10/3/2022), Sutikah mengatakan belum pernah diajak berbicara dengan keluarga Sunarsih, sang pembuatan tembok tersebut.
“Ndak (tidak) pernah, saya itu selalu diminta pergi dari sini. Tidak usah pakai jalan saya,” ungkap Sutikah.
“Dia gak pernah berkata-kata baik, saya sudah merendah dan merasa miskin,” sambung lagi Sutikah.
Menurut informasi yang beredar, Sutikah ini memang memiliki kepribadian yang berbeda dengan warga yang lain. Ia sering rebut dengan beberapa tetangga lainnya.
“Dulu ya jalan itu dilewati gak masalah. Tapi ini kan baru beberapa hari lalu. Jadi seharusnya Sutikah intropeksi diri, kenapa tetangganya sampai berbuat demikian,” ujar Abdul Rosyid salah seorang tetangganya.
Selain itu adik Abdul Rosyid sendiri pernah dimintai tolong oleh Sutikah untuk membeli rumahnya. Namun, Sutikah menawarkan beberapa syarat seperti mencarikan pengganti rumah dan tanah di tempat lain.
Sementara itu, Sunarsi mengungkapkan penembokan itu itu bermula dari sakit hati.
Baca Juga:4 Hal yang Dapat Kamu Lakukan Ketika Memutuskan Tinggal Sendiri
Sutikah selama ini dianggap memiliki perilaku yang kurang baik kepada keluarga Sunarsih. Beberapa kali ia membuat sakit hati perasaan keluarga Sunarsih.
Sunarsih cukup geram dengan kata-kata Sutikah yang cukup menyakitkan. Kemudian ia menceritakan kronologi sebenarnya.
“Awalnya dia itu menanam bambu, terus saya tegur gak punya tanah kok menanam disitu. Trus saya di kata-katain kasar, dan sambil marah-marah. Kemudian nyinggung suami saya juga yang sudah meninggal. Itu lo suamimu nanti di neraka, anaknya juga dengar”, jelas Sunarsih.
Menanggapi kondisi tersebut, Camat Mejobo mengaku akan segera menyelesaikan persoalan ini. Tentunya dengan jalan mediasi antara kedua belah pihak agar menemukan solusi terbaik.
“Ini ada persoalan pribadi, sehingga kami mediasi kedua belah pihak,” ujar Camat Mejobo.