Unik! Menyambut Mangkunegara X, Penari Bedhaya Anglir Mendhung Harus Remaja hingga Tidak Sedang Menstruasi

Tari Bedhaya Anglir Mendhung terus dipersiapkan untuk upacara Jumenengan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Mangkunegara X pada, Sabtu (12/3/2022)

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 10 Maret 2022 | 08:47 WIB
Unik! Menyambut Mangkunegara X, Penari Bedhaya Anglir Mendhung Harus Remaja hingga Tidak Sedang Menstruasi
Penari sedang latihan Tari Bedhaya Anglir Mendhung di Pendopo Pura Mangkunegaran. [suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Tari Bedhaya Anglir Mendhung terus dipersiapkan untuk upacara Jumenengan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Mangkunegara X pada, Sabtu (12/3/2022).

Tari Bedhaya Anglir Mendhung merupakan tarian sakral milik Pura Mangkunegaran. Tarian tersebut hanya ditarikan saat upacara Jumenengan Dalem di Pura Mangkunegaran. 

Tarian menceritakan tentang pertempuran Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said saat melawan penjajah Belanda di Ponorogo pada tahun 1752. 

"Tari Bedhaya Anglir Mendhung ini khusus untuk jumenengan dalem," ujar Pengageng Kemantren Langenpraja Pura Mangkunegaran 
Raden Tumenggung Syamsuri, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga:Bakal Dipimpin GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, Ini Sejarah Singkat Berdirinya Puro Mangkunegaran

Tarian tersebut ditarikan oleh tujuh orang perempuan yang usianya masih remaja. Mereka berasal dari siswi pawiatan yang ada di Langgenpraja, lalu ada dari mahasiswa ISI, UNS, Unisri yang belajar di Pura Mangkunegaran. 

Dalam tarian tersebut ada beberapa syarat yang harus dijalankan. Penari memang harus perempuan yang masih remaja dan itu sudah menjadi pakem dari dulu.

Di samping harus perempuan yang masih remaja, penari ketika tampil pada saat pelaksanaan tidak boleh ada yang baru haid atau datang bulan, maka ada cadangan. 

Sehari sebelumnya mereka nanti akan dikarantina. Ada juga ritual puasa satu hari sebelum menari, itu untuk melatih ketenangan, persiapan fisik, dan mental agar lebih tenang.

"Itu semua syarat yang paling vital. Kalau yang lain-lain teknis itu biasa," terang dia.

Baca Juga:Profil GPH Bhre Cakrahutomo, Raja Mangkunegara X yang Masih Berusia 24 Tahun, Sabet Juara Internasional!

Bahkan para penari sempat melakukan ziarah ke makam KGPAA Mangkunegara di Astana Girilayu, Karanganyar terlebih. 

Saat upacara jumenengan, Tari Bedhaya Anglir Mendhung akan diiringi tiga pangkon gamelan, yakni Kyai Kanjeng Mesem, Kyai Danasih Danarum, dan Monggang. 

Tari Bedhaya Anglir Mendhung ini sudah disiapkan untuk upacara jumenengan dalem cukup lama. 

Untuk penari sendiri melatih dari penari-penari baru. Karena memang penarinya itu harus masih remaja. 

Awal latihannya menari pakai kaset atau CD. Tapi sekarang latihan bareng dengan karawitan dan sudah dilakukan rutin setiap hari dalam satu minggu ini.

"Kita memang melatih dari penari-penari baru dan sekarang sudah rutin setiap hari. Jumat (11/3/2022) akan dilakukan gladi bersih," tandasnya.

Sementara itu saat ditanya mengenai lebih lanjut mengenai prosesi jumenengan enggan berkomentar.

Wedono Satriyo Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat saat coba ditemui menghindar dari awal media. Beliau pun enggan berkomentar tentang prosesi jumenengan lebih lanjut.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini