Bocah 3 Tahun Meninggal Dunia 5 Menit Usai Disuntik, Padahal Sempat Bermain Handphone, Muncul Dugaan Malpraktik

Saat berada di Rumah Sakit, kondisi korban terlihat sehat dan tak sedikit pun menandakan akan bernasib nahas.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 05 Maret 2022 | 08:01 WIB
Bocah 3 Tahun Meninggal Dunia 5 Menit Usai Disuntik, Padahal Sempat Bermain Handphone, Muncul Dugaan Malpraktik
Ilustrasi meninggal dunia. [Antara]

SuaraSurakarta.id - Bocah bernama Muhammad Alfa Rizki asal Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga menjadi korban malpraktik.

Sang bocah yang baru berusia 3 tahun itu meninggal dunia hanya berselang lima menit setelah disuntik di RSUD Kota Bima, NTB.

Melansir Terkini.id--jaringan Suara.com, Sabtu (5/3/2022), kasus itu bermula saat korban mengalami sakit perut dan mencret sehingga orang tuanya membawanya ke rumah sakit.

Saat berada di Rumah Sakit, kondisi korban terlihat ‘sehat’ dan tak sedikit pun menandakan akan bernasib nahas.

Baca Juga:Ketua DPD RI: Hero Tito Bisa Menjadi Teladan bagi Anak-anak Muda di Tanah Air

“Karena Rizki ini masih bisa bermain handphone di tempat tidur dan juga duduk pada pangkuan ibunya. Namun, masuknya cairan suntikan itu membuat ia tertidur untuk selamanya,” ungkap salah satu keluarga berinisial CT.

"Sekitar lima menit disuntik, Rizki langsung koma dan meninggal dunia," ujar dia.

Sontak saja, seluruh keluarga pasien, terutama kedua orang tua korban, langsung histeris dan mencari perawat yang memberikan suntikan pada anaknya.

Hanya saja, setelah lama dicari, perawat yang katanya kelihatan angkuh serta tak ramah pada pasien itu sudah tak terlihat di lokasi.

“Akhirnya saya bertanya pada salah seorang dokter yang datang mengecek kondisi pasien yang sudah tak bernyawa. Kata dokter tersebut, kemungkinan pasien memiliki penyakit bawaan seperti kelainan jantung," ucapnya.

Baca Juga:KO saat Bertarung di Holywings Kandaskan Impian Hero Tito Bangun Rumah

Mendengar jawaban itu, ia pun kembali bertanya, kenapa sebelumnya pihak rumah sakit tidak mengecek lebih dahulu kondisi pasien untuk mengetahui riwayat penyakit lain yang diderita pasien itu sendiri.

Tak ingin memperlebar argumen, dokter tersebut pun berlalu meninggalkan keluarga korban yang sedang histeris serta berduka, setelah sempat meminta maaf pada keluarga pasien atas peristiwa tersebut.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima, dr Faturrahman, yang dikonfirmasi atas kejadian itu mengakui bahwa dirinya belum mengetahui peristiwa yang menimpa Rizki.

“Saya belum mengetahui kejadian itu. Untuk itu, saya coba konfirmasi dulu dengan dokter yang piket semalam guna mengetahui cairan apakah yang dipakai sehingga menyebabkan balita itu meninggal dunia," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak