Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sakit yang Diderita Paman Presiden Jokowi

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di makam keluarga Astana Mundu di Gondangrejo, Karanganyar, Senin (28/2/2022) siang pukul 11.00 WIB.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 28 Februari 2022 | 09:08 WIB
Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sakit yang Diderita Paman Presiden Jokowi
Suasana kediaman almarhum Miyono, paman Presiden Jokowi di Jalan Ahmad Yani Nomor 297-299, Kampung Gondang, RT 06 RW 02, Kelurahan Manahan, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Paman Presiden Jokowi, Miyono Suryasardjono (82) meninggal dunia pada, Minggu (27/2/2022) pukul 19.50 WIB. 

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di makam keluarga Astana Mundu di Gondangrejo, Karanganyar, Senin (28/2/2022) siang pukul 11.00 WIB.

Keluarga mengungkapkan jika Miyono sudah sakit cukup lama dan sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Menantu Miyono, Sigid Widyawan mengatakan, jika bapak sakit sudah cukup lama dan sempat juga waktu di Jakarta untuk check-up.

Baca Juga:Paman Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Wakil Wali Kota Solo: Masyarakat Solo Kehilangan

"Namun, bapak minta di rawat di sini (Solo-red) saja. Karena bapak tidak ingin jauh dari lingkungan sini dan keluarga," ungkap Sigid saat ditemui di rumah duka.

"Bapak ada gangguan paru-paru dan kemudian kena Covid-19. Jadi mungkin ini sisa-sisa penyakit itu di dalam tubuhnya," tambah dia.

Kendati pernah terpapar Covid-19, Sigit memastikan mertuanya meninggal bukan karena corona. Mengingat hasil swab saat Presiden Jokowi membesuknya Sabtu (26/2/2022) kemarin dipastikan negatif. 

"Kemarin di swab sebelum presiden datang, sempat bangun kan. Hasil swabnya itu negatif. Bukan Covid-19," tandasnya.

Sementara itu, Sigid memastikan untuk prosesi pemakaman akan dijalankan seperti biasa, tidak ada prosesi khusus. 

Baca Juga:Sebelum Meninggal Dunia, Almarhum Miyono Baru Saja Dijenguk Presiden Jokowi

"Tidak ada yang istimewa. Prosesi pemakaman bapak seperti biasa," ujarnya.

Menurutnya, nanti keluarga akan ada tradisi brobosan. Setelah itu akan dibawa ke masjid di belakang rumah untuk di sholatkan terlebih dahulu dan kemudian dibawa ke Astana Mundu. 

"Kita mulai sekitar pukul 10.00 WIB. Sambutan dari pihak keluarga, pemkot dan selanjutnya doa," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak