SuaraSurakarta.id - Loji Gandrung merupakan rumah dinas Wali Kota Solo yang memiliki perpaduan Eropa dan Jawa. Lokasi Loji Gandrung sendiri berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 261 Solo.
Loji Gandrung dibangun pada 1830. Awalnya Loji Gandrung merupakan rumah milik Johannes Augustinus Dezentje (1897-1839).
Johannes Augustinus Dezentje merupakan seorang pioner perkebunan Belanda pertama di wilayah Surakarta. Beliau juga dikenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali (de legendarisch solose planteren landheer van Ampel).
Di dalam Loji Gandrung terdapat sebuah kamar yang berada di sebelah kiri pintu masuk atau sebelah kanan ruang tamu.
Baca Juga:Unisri Rilis Survei Satu Tahun Kepemimpinan Gibran Sebagai Wali Kota Solo, Ini Hasil Lengkapnya
Konon, kamar berukuran 4 x 4 meter tersebut sering digunakan Presiden Sukarno ketika singgah ke Kota Solo.
Di kamar tersebut berukuran besar dan terawat dengan baik. Di dalamnya juga terdapat bingkai foto Sukarno berukuran besar yang terpajang.
Menurut cerita tidak ada yang berani untuk menempatinya. Sehingga dibiarkan kosong, namun perawatan tetap dilakukan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun mengakui belum pernah menempati kamar tersebut.
"Belum pernah menginap kamar Bung Karno saya," ujar Gibran saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Selasa (22/2/2022)
Baca Juga:Kalahkan Jatim 3-0, Tim DKI Juara Piala Gibran 2022
Apakah kamar itu disakralkan, putra sulung Presiden Jokowi ini tidak tahu. Ia pun kalau ada tamu di Loji Gandrung akan memperlihat dan mengajak masuk.
"Pokokmen nek ada tamu tak duduhke, biar tahu. Kalau menginap tidak, mistis ora dan kayaknya biasa saja," katanya.
Selama satu tahun menjabat sebagai wali kota, ayah Jan Ethes Srinarendra ini sudah pernah menginap di Loji Gandrung.
Gibran tinggal di Loji Gandrung selama dua pekan untuk isolasi mandiri saat terpapar Covid-19.
Tapi tidak tinggal di kamar Bung Karno, tapi di kamar sebelahnya.
"Sudah pernah menginap di Loji Gandrung pas isolasi mandiri selama dua pekan. Bukan di kamar Bung Karno tapi di kamar sebelah, tidak ada perasaan apa-apa," ungkap dia.
Gibran sendiri menegaskan tidak ada keinginan untuk tinggal di Rumah Dinas Loji Gandrung.
Selama menjabat wali kota, akan tinggal di rumah pribadinya di daerah Sumber, Banjarsari. Sedangkan Loji Gandrung akan dipakai untuk kegiatan atau menerima tamu serta rapat.
"Enggak ada rencana pindah ke Loj Gandrung, di rumah sendiri saja. Dari awal memang tidak ingin tinggal di sini," sambungnya.
Loji Gandrung, dulu sering dipakai buat pesta dan dansa orang-orang Eropa atau Jawa. Orang-orang waktu itu menyebutnya sebagai gandrungan.
Kata gandrungan berasal dari kata bahasa Jawa yang punya arti dasar gandrung. Artinya itu menyenangkan atau tergila-gila karena asmara.
Menurut cerita jika di kamar tersebut sering muncul kejadian aneh, tiba-tiba muncul bau harum melati.
Pada masa pendudukan Jepang, Loji Gandrung menjadi markas bagi pimpinan pasukan tentara Jepang.
Loji Gandrung juga pernah dipakai oleh Jenderal Gatot Subroto buat menyusun strategi militer untuk menghadapi agresi militer Belanda.
Setelah itu Loji Gandrung dipakai sebagai rumah dinas Wali Kota Solo.
Kontributor : Ari Welianto