Tidak Melulu Soal Masker yang Diperhatikan saat Pandemi COVID-19, Dokter: Asupan Gizi Seimbang Sangat Penting

Tidak melulu soal protokol kesehatan yang diperhatikan saat pandemi COVID-19, melainkan juga soal asupan gizi makanan yang harus terus terjaga

Budi Arista Romadhoni
Senin, 21 Februari 2022 | 09:59 WIB
Tidak Melulu Soal Masker yang Diperhatikan saat Pandemi COVID-19, Dokter: Asupan Gizi Seimbang Sangat Penting
Ilustrasi makanan. Tidak melulu soal protokol kesehatan yang diperhatikan saat pandemi COVID-19, melainkan juga soal asupan gizi makanan yang harus terus terjaga. (Unsplash.com )

SuaraSurakarta.id - Antisipasi saat Pandemi COVID-19 harus menjadi perhatian banyak pihak. Tidak melulu soal protokol kesehatan, melainkan juga soal asupan gizi makanan yang harus terus terjaga. 

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Nurhati Febriani, Sp.GK, FINEM, AIFO-K mengatakan bahwa asupan gizi seimbang di tengah pandemi COVID-19 sangat penting untuk dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individu.

"Asupan gizi seimbang sangat penting, karena di masa pandemi COVID-19 seperti kita tahu terdapat risiko paparan virus. Sementara proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi," kata Nurhati dikutip dari ANTARA di Purwokerto, Minggu (20/2/2022).

Dokter yang praktik di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Jawa Tengah itu juga mengatakan untuk mencegah malnutrisi itu maka diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individu.

Baca Juga:Ratu Elizabeth Didiagnosis Positif COVID-19, dengan Gejala Ringan

"Perlu asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan tentunya harus mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral, yang juga tidak kalah penting yaitu air," katanya.

Dia menambahkan, manfaat mengkonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan baik adalah membuat berat badan normal, stabil atau sehat.

"Dengan demikian tubuh tidak akan mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini akibat penyakit," katanya.

Dia mencontohkan, pola makan yang kurang baik tentunya adalah pola makan dengan gizi yang tidak seimbang, pola makan tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan energi tubuh dan makan dengan menu yang tidak sehat.

"Misalkan berlebihan dalam mengkonsumsi makanan cepat saji, berlebihan dalam konsumsi gula, garam dan minyak," katanya.

Baca Juga:Eks Napi Teroris Ingin Bebek Goreng Sebelum Bebas, Minyak Goreng Kemasan Murah Mulai Dijual

Dia mengatakan, bagi mereka yang mengalami obesitas maka prinsip dasar pola makan yang diperlukan adalah diet rendah energi gizi seimbang dengan pengurangan energi secara bertahap (defisit kalori).

"Sebelum mulai mengatur pola makan, perlu tahu terlebih dahulu berapa banyak kalori yang dibutuhkan dan berapa target berat badan yang ingin dicapai. Perhitungan kalori dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin dan intensitas aktivitas fisik harian," katanya.

Dokter yang juga praktik di RS Hermina Purwokerto itu juga mengatakan agar masyarakat perlu memulai untuk menerapkan pola hidup yang sehat, mengatur pola makan dengan gizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta tetap aktif bergerak.

"Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, rutin berjemur, istirahat cukup, hindari stres, jangan merokok dan jangan konsumsi alkohol, batasi makanan dan minuman bergula," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak