Akui Malakukan Kekerasan Militer di Masa Penjajahan, PM Belanda Minta Maaf ke Indonesia

Indonesia memiliki sejarah sebagai negara yang memperjuangkan kemerdekaannya dari jajahan kolonial Belanda

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Februari 2022 | 08:47 WIB
Akui Malakukan Kekerasan Militer di Masa Penjajahan, PM Belanda Minta Maaf ke Indonesia
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11).

SuaraSurakarta.id - Indonesia memiliki sejarah sebagai negara yang memperjuangkan kemerdekaannya dari jajahan kolonial Belanda. Negara tersebut menjadi bangsa yang paling lama menjajah, yaitu sekitar 3,5 abad. 

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis (17/2/2022) meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949.

Permintaan maaf itu disampaikan Rutte pada konferensi pers di Brussel, ibu kota Belgia.

Rute mengatakan pemerintahnya mengakui seluruh temuan yang dihasilkan sebuah tinjauan sejarah yang sangat penting.

Baca Juga:Akui Militernya Lakukan Kekerasan di Indonesia saat Masa Perang Kemerdekaan, Belanda Meminta Maaf

Menurut studi tersebut, Belanda melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis dalam upayanya mengambil kembali kendali atas Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.

Diketahui, sebelum merdeka masyarakat Indonesia hidup dalam masa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. Masyarakat pribumi dijajah dan dijadikan budak di tanah kelahirannya sendiri, hingga pada 17 Agustus 1945 di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno dan Bung Hatta Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan.

Terlepas dari hari kemerdekaan, perlu juga tahu bagaimana beratnya masyarakat hidup di masa penjajahan kolonial dan Jepang agar bisa lebih menghargai, bersyukur sudah tidak lagi hidup di masa tersebut.
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini