SuaraSurakarta.id - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyatakan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci penurunan kasus Covid-19 di Solo yang akhir-akhir ini terus meningkat.
"Posisi terakhir ada 692 total kasus aktif. Meningkatnya cepat meski fatality rate rendah," kata Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih dikutip dari ANTARA, Rabu (9/1/2022).
Bahkan, dikatakannya, pada lima hari terakhir terjadi kenaikan angka kasus yang cukup signifikan.
"Dalam tiga hari terakhir ini penambahannya selalu tiga digit. Kemungkinan akan terus naik dalam 2-3 minggu ke depan, ini yang harus diantisipasi," ujar dia.
Baca Juga:Bangga Banget, Vaksin Merah Putih Bakal Dipakai di Internasional Selain Untuk Kebutuhan RI
Ia mengatakan untuk penelusuran kontak atau upaya tracing sendiri hingga saat ini dilakukan terus-menerus.
"Ada kontaknya kami tracing, dari situ kontak terdekat kami tracing lagi. Jadi makin banyak (temuan kasus)," paparnya.
Oleh karena itu, dikatakannya, pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi hal yang harus diperhatikan sebagai bagian dari penanganan COVID-19 dari hulu.
"Penanganan COVID-19 ini kan dari hulu sampai hilir, ini satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kalau terdeteksi kasus itu kan artinya hilir, tinggal penanganannya dirawat atau isoman. Oleh karena itu, hulu dimainkan yakni prokes. Kalau prokes nggak bagus maka melonjaknya makin cepat," ujar dia.
Sementara itu, dikatakannya, hingga saat ini angka keterisian rumah sakit di Kota Solo mencapai 34 persen dari 450 tempat tidur. Meski demikian, hal tersebut tidak menggambarkan kondisi kesiapan fasilitas kesehatan di Kota Solo secara keseluruhan.
Baca Juga:Ciri-ciri Kena Omicron yang Wajib Diwaspadai, Berbeda dari Varian Covid-19 Sebelumnya
"Kami sudah minta rumah sakit untuk menambah (kapasitas)," tegasnya.