SuaraSurakarta.id - Kasus COVID-19 di Indonesia menunjukan peningkatan yang signifikan. Tenaga kesehatan tentu saja menjadi profesi yang paling rentan terpapar virus Corona.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka 'positivity rate' COVID-19 pada kalangan tenaga kesehatan di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang tinggi.
"Jadi positivity rate di tenaga kesehatan kita tinggi. Rata-rata saat ini ada lima tenaga kesehatan yang positif dari delapan yang dites," kata Siti Nadia Tarmiz dikutip dari ANTARA di Jakarta, Rabu sore (9/2/2022).
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan pada populasi tertentu.
Baca Juga:Benarkah Gejala Omicron Lebih Ringan dan Tidak Timbulkan Efek Jangka Panjang?
Pada data awal yang dihimpun per 6 Februari 2022 dari empat rumah sakit di Jakarta, kata Nadia, lebih dari 30 persen tenaga kesehatan (nakes) di lokasi itu terpapar COVID-19.
Empat rumah sakit yang dimaksud di antaranya Rumah Sakit Ketergantungan Obat sebanyak 63 persen, RSUP Fatmawati 41 persen, RSPI Sulianti Saroso 40 persen dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita 39 persen.
"Itu baru data awal. Saat ini jumlah yang di tes masih sangat kecil," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengatakan, hingga saat ini sedikitnya 20 anggota perawat terpapar COVID-19.
Jumlah tersebut dilaporkan melalui sistem online dari seluruh jaringan PPNI nasional sejak 1 Januari 2022. "Tapi masih banyak anggota yang belum mengisi link pemantauan PPNI," katanya.
Baca Juga:Waduh! Hong Kong Laporkan Kematian Pertama Akibat COVID-19 di Tahun 2022
Harif mengatakan, laporan tersebut belum memuat jenis varian COVID-19 yang diderita perawat. Tapi secara umum, anggota PPNI yang terpapar bergejala ringan dan tanpa gejala.
- 1
- 2