Kasus COVID-19 Mencapai 438, Gibran Hentikan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, menyebut akan melakukan evaluasi dan sementara menghentikan PTM selama seminggu menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Solo

Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Februari 2022 | 13:08 WIB
Kasus COVID-19 Mencapai 438, Gibran Hentikan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Solo
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Sabtu (18/12/2021). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo dihentikan selama seminggu. Hal itu karena terdapat peningkatan kasus COVID-19

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, menyebut akan melakukan evaluasi dan sementara menghentikan PTM selama seminggu menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Solo.

"Ya kami evaluasi dulu seminggu ini, kami lihat perkembangannya seperti apa," kata Gibran dikutip dari ANTARA di Solo, Senin (7/2/2022).

Ia mengatakan beberapa waktu terakhir ini jumlah kasus COVID-19 di Solo terus mengalami kenaikan. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginstruksikan agar jenjang SMA sementara ini menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga:Kurangi Mobilisasi Warga di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19, Polres Karawang Lakukan Penyekatan di Titik Ini

Atas kebijakan tersebut, diakuinya, ada sebagian warga yang keberatan. Meski demikian, sebagian lagi mendukung kebijakan tersebut.

"Ya nanti kami evaluasi lagi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan mulai Senin (7/2) PTM dihentikan terlebih dahulu dan diganti dengan PJJ.

Sementara itu, hingga Minggu (6/2) petang jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo sebanyak 438 orang. Dari total tersebut 415 di antaranya menjalani isolasi dan 23 orang menjalani perawatan di rumah sakit.

Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya yang tercatat ada 324 kasus aktif COVID-19 di Kota Solo.

Baca Juga:Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Bandung Batasi PTM Jadi 50 Persen

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan hampir sepertiga jumlah kasus aktif di Kota Solo merupakan indeks kasus sekolah. Ia mencatat sudah ada 21 sekolah yang tercatat ada indeks kasus COVID-19.

"Hingga saat ini tracing (penelusuran kontak) masih berlangsung," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak