Harga Crypto Verasity Diprediksi Naik Usai Lakukan Proof of View? Ini Penjelasannya

Memungkinkan orang-orang Indonesia untuk membeli Verasity dan mengokenversikannya ke Rupiah atau VRA to IDR.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 17 Januari 2022 | 22:00 WIB
Harga Crypto Verasity Diprediksi Naik Usai Lakukan Proof of View? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Cryptocurrency. [WorldSpectrum/Pixabay]

SuaraSurakarta.id - Crypto Verasity telah melanjutkan awal yang kuat hingga tahun 2022 dengan menyediakan modul teknologi iklan pertama berdasarkan paten teknologi blockchain yang telah mendapatkan persetujuan di China.

Ini akan meningkatkan Verasity Price atau harga Verasity nantinya. Ini juga memungkinkan orang-orang Indonesia untuk membeli Verasity dan mengokenversikannya ke Rupiah atau VRA to IDR.

Kemitraan pemimpin teknologi iklan blockchain dengan Brightcove menempatkan perusahaan pada posisi yang menguntungkan untuk mengambil alih pasar teknologi video.

Setelah diberikan paten di AS, teknologi Proof of View Verasity memberdayakan pengiklan untuk menurunkan pengeluaran iklan mereka yang hilang karena bot dan pemirsa palsu dan memungkinkan penerbit untuk mendapatkan bayaran lebih cepat untuk iklan yang ditayangkan melalui metrik penayangan yang transparan.

Baca Juga:Wamendag Tegaskan Pemerintah Tetap Akan Buka Bursa Crypto

Elliot Hill, direktur komunikasi di Verasity, tentang kesulitan melakukan bisnis di China dan apa yang sekarang memungkinkan persetujuan paten untuk mereka lakukan.

“China adalah pasar yang sulit untuk teknologi yang mendukung blockchain, dengan pengawasan ketat terhadap peraturan untuk proyek-proyek baru,” katanya, dikutip dari Coinrivet.

“Mendapatkan persetujuan paten oleh Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional Republik Rakyat Tiongkok adalah salah satu langkah pertama dan terpenting dari perjalanan Verasity ke Tiongkok.

“Kami sekarang dapat memasarkan teknologi pencegahan penipuan iklan milik kami kepada pembuat konten, penerbit, dan pengiklan China, yang mewakili $120 miliar dalam pembelanjaan iklan – pasar terbesar kedua setelah AS, di mana kami telah memegang dua paten pada Proof of View," paparnya.

Sebagai ekonomi dunia terbesar kedua setelah AS, China menghabiskan US$120 miliar untuk iklan setiap tahun, dengan lebih dari 65% dari iklan ini ditayangkan secara online.

Baca Juga:5 Game Metaverse Terbaik, Ada yang Bisa Menghasilkan Uang!

Pengeluaran iklan negara Asia diperkirakan akan tumbuh hampir 7% pada tahun 2022 saja – sebuah prediksi yang menurut Hill menciptakan ledakan pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini