Sementara itu perwakilan Tim Advokasi Difabel, Hermin Yuni Astuti menambahkan jika bus ini sudah 80 persen untuk memenuhi kebutuhan bagi kaum difabel.
Masih ada kekurangan yang perlu dibenahi sebelum benar-benar beroperasi. Itu terkait pengguna kursi roda, di pintu keluar masuk harus memutar. Butuh ruangan lebih besar, itu masih kurang.
"Ada beberapa yang perlu diperbaiki. Kalau nyaman, ini sudah nyaman," ucapnya.
Untuk masyarakat yang tuna netra sudah ada suara untuk membantu. Bagi yang tuli sudah ada running text jadi tahu tujuannya ke mana.
Baca Juga:Gibran Dilaporkan ke KPK, Mantan Wali Kota Solo Beri Wejangan Menyentuh Kalbu
Kontributor : Ari Welianto