SuaraSurakarta.id - Jagd media sosial (medsos) di Kota Solo dikejutkan dengan viralnya chat Whatsapp (WA) diduga sopir bus Batik Solo Trans (BST) kepada penumpang wanita.
Dalam tangkapan layar percakapan itu, sang sopir meminta penumpang tersebut untuk mengirimi foto diri dengan gaya cantik.
Sontak saja, tangkapanlayar percakapan tersebut viral usai tersebar di jejaring media sosial. Salah satnya diunggah akun Twitter @Solomenfess seperti diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Selasa (21/2/2021).
“Bapak kirimi satu foto satu ya dik? Yang cantik.” Pesan itu lalu dijawab, “Mohon maaf pak, tidak bisa. Karena foto pribadi, saya tidak boleh mengirimkan ke orang lain,” jawab penumpang wanita itu.
Baca Juga:Berhasil Jaga Gawang Persis Solo, Harlan Suardi Panen Pujian
Tangkapan layar itu kemudian diunggah oleh akun Twitter @SoloMenfess dengan cuitan,
“Soll cuma mau ngingetin, tadi aku naik BST dari Apotik Kencana cedak Paragon ke [RSUD dr.] Moewardi. Terus pas balik naik lagi ketemu driver yang sama, bapaknya ramah, baik. Terus tiba-tiba minta no. WA. Katanya buat infoin jadwal BST biar enak gitu. Terus aku kasih aja gitu. Eh gak tahunya pas WA kaya gitu. Aku jadi takut, mohon solusinya. Nomornya sudah tak blokir juga. Dan teman-teman mohon hati-hati untuk tidak ngasih no. WA sembarangan dengan embel-embel apapun.”
Cuitan di Twitter itu kemudian direspons Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Melalui akun twitternya, @gibran_tweet, Gibran meminta kejelasan terkait kronologinya. “Tolong DM. Saya pengen tahu kronologinya.”
Saat ditemui wartawan pada Selasa (21/12/2021), Gibran mengaku belum mengetahui kronologi perlakuan tak pantas yang diduga dilakukan oleh oknum sopir bus BST itu.
“Nanti sata tindak lanjuti. Belum [koordinasi dengan BST]. Kronologinya saja saya belum tahu lengkap. Saya ada DM juga, saya belum buka [twitter],” papar Gibran.
Baca Juga:Persis Solo Menang, Eko Purdjianto: Masih Ada Laga Ketiga, Kami Akan Fight
Gibran juga memastikan akan ada sanksi bila oknum sopir bus itu terbukti bersalah. “Sanksi nanti ada,” ujarnya.