Waduh! Atap SD Joyotakan Solo Jebol, Komisi IV Desak Pemkot Lakukan Hal Ini

Proses kegiatan belajar mengajar siswa pun terganggu dan membahayakan siswa.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 11 Desember 2021 | 15:27 WIB
Waduh! Atap SD Joyotakan Solo Jebol, Komisi IV Desak Pemkot Lakukan Hal Ini
Atap SD Joyotakan, Kecamatan Serengan yang jebol. [Dok]

SuaraSurakarta.id - Atap salah satu ruangan di SD Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo jebol. Atap tersebut jebol hujan deras turun melanda Kota Solo dalam beberapa hari ini.

Proses kegiatan belajar mengajar siswa pun terganggu dan membahayakan siswa.  Atap SD yang jebol ini merupakan hasil temuan dari Komisi IV DPRD Solo.

"Kami temukan ada atap di SD Joyotakan jebol," ujar Ketua Komisi IV DPRD Solo, Putut Gunawan, Sabtu (11/12/2021).

Hujan deras yang mengguyur Kota Solo dalam beberapa hari ikut menjadi penyebab atas SD jebol.

Baca Juga:Viral! Diduga Pegawai DPRD Solo Melancong ke Papua Selama 7 Hari, Absensinya Tetap Jalan

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun diminta untuk bertindak cepat dalam upaya penanganan.

"Penanganan segera dilakukan. Ini bisa untuk pemulihan proses kegiatan belajar mengajar yang pastinya terganggu," ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Untuk penanganan atap SD jebol, mungkin Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bisa memakai 
anggaran mendahului pada anggaran perubahan APBD 2022.

Menurutnya, fasilitas anggaran mendahului anggaran perubahan dapat dimanfaatkan, salah satunya, untuk membenahi gedung SD Joyotakan.

"Wali kota bisa pakai alokasi bantuan tidak terduga dengan sistem mendahului anggaran. Baru nanti dilaporkan dalam anggaran perubahan, tidak masalah dan bisa dilakukan," kata dia.

Baca Juga:Catat! Kapolresta Solo Bakal Sikat Ormas yang Sweeping Saat Perayaan Natal

Penanganan ini dilakukan agar proses belajar mengajar segera pulih. Jangan sampai kerusakan ini merambah dan semakin parah.

Putut mengatakan, wali kota harus memperhatikan dan melakukan pendataan aset gedung sekolah yg sudah dilakukan penggabungan.

Karena, fisik yang berupa gedung  masih berdiri dan itu jelas membutuhkan biaya perawatan, seperti gedung bekas SD Baturono, SD bumi. 

"Sebelum dimanfaatkan untuk fasilitas yang lebih berdaya guna, seperti Taman Cerdas. 

Itu hendaknya bangunan tersebut segera diselamatkan, dan jangan sampai justru menjadi hunian warga," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak