SuaraSurakarta.id - Gempa bumi dan tsunami menjadi momok bagi warga yang berada di pesisir pantai selatan Jawa. Antisipisi dan mitigasi bencana wajib dilakukan masyarakat.
Menyadur dari Solopos.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat kapasitas mitigasi tsunami di wilayah selatan Jawa lewat kegiatan Sapa Desa Tangguh Bencana atau Sapa Destana.
Direktorat Kesiapsiagaan BNPB menggerakkan unsur pentahelix yang meliputi pemerintah, pengusaha, akademisi, media, dan komunitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana melalui Sapa Destana.
Sapa Destana merupakan upaya penyegaran kembali pengetahuan mitigasi bencana tsunami unsur-unsur pentahelix di Desa Tangguh Bencana (Destana).
Baca Juga:Catat! Syarat Penerbangan Terbaru Masa PPKM Jawa-Bali
Upaya penyegaran dilakukan agar unsur pentahelix Destana dapat mengakses informasi dan merespons dengan baik, mengantisipasi potensi bencana, memiliki daya proteksi dengan mengetahui cara evakuasi ketika bencana terjadi, mampu beradaptasi dengan potensi bencana, serta mempunyai daya lenting, bisa segera pulih dan menjalani kehidupan dengan baik usai bencana.
Sapa Destana juga ditujukan untuk menjamin keberlanjutan upaya kesiapsiagaan sejak dilakukannya ekspedisi Destana di selatan Jawa tahun 2019.
Upaya penguatan mitigasi melalui Sapa Destana mencakup kegiatan penanaman 2.000 bibit mangrove pada Minggu (28/11/2011) di Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur, Budi Sentosa, mengatakan bahwa wilayah Jawa Timur menghadapi beberapa potensi bencana alam, termasuk tsunami.
“Tsunami merupakan salah satu bencana yang harus diwaspadai di selatan jawa, maka diperlukan kesiapsiagaan masyarakat di pesisir untuk menghadapi potensi terjadinya tsunami,” katanya saat menyampaikan pesan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin (29/11/2021).
Baca Juga:Mengerikan! Pulau Jawa Bakal Dihantam Tsunami Raksasa, Terawangan Indigo Dewi Diadiva
“Masyarakat diharapkan mengetahui tanda-tanda tsunami dan cara evakuasi, maupun melibatkan diri langsung dalam rangka mengurangi dampak tsunami,” sambung dia.
Mitigasi Bencana
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan mengatakan ada tiga cara dalam mengatasi bencana, yaitu menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana dari masyarakat, dan hidup berdampingan dengan bencana.
Guna menghadapi ancaman tsunami di selatan Jawa, ia mengatakan, upaya mitigasi berbasis masyarakat harus dilaksanakan secara berkelanjutan.