Intelijen Amerika Serikat Sebut Asal-usul Virus Corona Mungkin Tak Bisa Diketahui

Intelijen Amerika Serikat membuka data-data soal asal-usul virus corona, tidak ada fakta sebagai senjata biologis

Budi Arista Romadhoni
Senin, 01 November 2021 | 10:46 WIB
Intelijen Amerika Serikat Sebut Asal-usul Virus Corona Mungkin Tak Bisa Diketahui
Ilustrasi Covid-19 Intelijen Amerika Serikat membuka data-data soal asal-usul virus corona, tidak ada fakta sebagai senjata biologis. [Foto: Antara]

SuaraSurakarta.id - Kasus menyebarnya virus Corona terus diselidiki oleh WHO. Hingga saat ini belum ada bukti soal asal-asul Covid-19

Padahal Covid-19 telang mengiveksi jutaan orang di dunia. Hal itu tentu saja membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah Virus Corona senjata biologis?

Manyadur dari BBC Indonesia pada Senin (1/11/2021), Badan intelijen Amerika Serikat mengatakan mereka mungkin tidak akan pernah bisa mengidentifikasi asal-usul Covid-19, namun mereka telah menyimpulkan virus tersebut bukan diciptakan sebagai senjata biologis.

Dalam penilaian terbaru tentang dari mana virus tersebut berasal, Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) mengatakan transmisi virus dari hewan ke manusia dan kebocoran laboratorium adalah dua hipotesis masuk akal soal bagaimana virus itu menyebar.

Baca Juga:Selamat! 29 Kelurahan di Depok Catat Nol Kasus Covid-19

Akan tetapi, informasi yang dikumpulkan tidak cukup untuk memberikan kesimpulan yang pasti.

China mengkritik isi laporan tersebut.

Temuan ini ditulis dalam laporan terbuka yang merupakan pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Agustus lalu.

Laporan itu juga mengatakan bahwa kelompok intelijen masih terbagi dua soal asal-usul virus penyebab Covid-19.

Empat badan intelijen menilai "dengan keyakinan rendah" bahwa virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi atau dari virus lain yang terkait.

Baca Juga:Kuartal Ketiga, Astra Mengalami Peningkatan Penjualan Mobil 79 Persen, dan Motor 26 Persen

Tapi satu badan intelijen mengatakan memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi pertama pada manusia kemungkinan besar merupakan hasil dari kecelakaan laboratorium, yang bisa jadi melibatkan eksperimen dengan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Laporan ini juga menyatakan bahwa pemerintah China tidak menyadari keberadaan virus tersebut sebelum infeksi Covid-19 meluas di Kota Wuhan, pada akhir 2019.

Namun laporan yang sama juga berkata China terus berusaha menghalang-halangi investigasi global dan menolak berbagi informasi tentangnya.

Pemerintah China sebelumnya menghubungkan kasus-kasus penularan awal Covid-19 dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang membuat para ilmuwan berteori virus tersebut awalnya ditularkan kepada manusia melalui hewan.

Namun di awal tahun ini, laporan dari media-media AS menyatakan adanya bukti-bukti bahwa virus itu muncul dari laboratorium Wuhan, kemungkinan karena kebocoran tak disengaja.

Di bulan Mei, Presiden Biden memerintahkan kantor-kantor intelijen untuk menginvestigasi asal-usul virus, termasuk teori kebocoran lab, yang kemudian ditolak oleh China.

Menanggapi laporan intelijen ini, kedutaan besar China di Washington berkata melalui pernyataan tertulis kepada Reuters: "Langkah AS mengandalkan aparat intelijennya untuk menelusuri asal-usul Covid-19 adalah sebuah lelucon politik.

"Kami telah mendukung upaya-upaya berbasis sains dalam penelusuran asal-usul virus, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini."

Sekitar 240 juta kasus Covid-19 telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan angka kematian akibat virus ini mencapai 4,9 juta kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak