Dua nyawa meninggal karena senioritas Menwa. Arogansi Menwa tidak bisa dianggap sepele karena selalu meminta tumbal setiap agenda tahunnya.
"Tidak hanya luka memar dan lebam, tapi juga nyawa. Itu dengan dalih penertiban kedisiplinan," sambungnya.
Teman-teman mahasiswa itu mempertanyakan kasus ini berhenti dan tidak berlanjut.
Pihak kampus tampaknya menutup-nutupi, mereka takut karena citra kampus buruk.
Baca Juga:26 Saksi Diperiksa, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Meninggalnya Mahasiswa UNS Solo
"Kami atas solidaritas berdiri untuk kemanusiaan dan keadilan. Kami akan mengawal kasus itu dan juga korban-korban lain yang sengaja kasusnya dibungkam," papar dia.
Ia menceritakan, kasus yang terjadi pada Nailah terjadi pada April 2021 lalu.
Beliau sempat dibawa ke mobil ambulance, bahkan sempat minta melanjutkan pendidikan.
Akan tetapi saat menuju ke rumah sakit sudah meninggal.
"Ada luka-luka dan tidak di autopsi. Dugaannya meninggal karena dehidrasi, harus ada transparan untuk kasus ini," pungkasnya.
Baca Juga:Tragedi Menwa UNS Solo, Polisi Sebut Gilang Meninggal Sebelum Sampai di Rumah Sakit
Kontributor : Ari Welianto