Jusuf Kalla Sebut Mayoritas Muslim di Indonesia Miskin, Ternyata Ini Alasannya

Dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 19 Oktober 2021 | 16:43 WIB
Jusuf Kalla Sebut Mayoritas Muslim di Indonesia Miskin, Ternyata Ini Alasannya
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla memberikan pernyataan tentang Idul Adha 1442H melalui video, Senin (19/7/2021). [dokumentasi]

SuaraSurakarta.id - Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) menyebut jika mayoritas umat muslim di Indonesia merupakan orang miskin.

Hal tersebut diungkapkan saat menghadiri kegiatan Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW,di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (19/10/2021) seperti diwartakan Hops.id--jaringan Suara.com.

Pria yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu memaparkan, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.

Sementara, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.

Baca Juga:Tata Cara dan Niat Mandi Junub Sesuai Ajaran Islam

“Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi satu yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miksin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam,” ujar JK 

Menurutnya, ketimpangan itu merupakan dampak dari ekonomi umat yang tidak maju. Persoalan ini juga menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di Indonesia.

Untuk itiu, pemerintah dinilainya harus mampu memajukan ekonomi nasional sekaligus tidak boleh menutup diri dari adanya roda penggerak ekonomi dalam bentuk syariah.

JK juga berulangkali mengingatkan agar tidak memaknai ekonomi syariah secara sempit.

Menurutnya, semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.

Baca Juga:Resmi Nikahi Pria Muslim, Putri Bill Gates Jadi Mualaf?

“Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak