Akhirnya ia pun punya cara membuat papan dan dipasang di pinggir jalan dekat rumah. Ternyata saat dicantolkan itu ada yang mengambil.
Papan buat mencantelkan makanan diberi tulisan, "Mari Berbagi, yang butuh, yang mampu. Bisa ambil seperlunya, bebas sebanyaknya".
"Nanti kalau saya punya rezeki, istri tak suruh masak dan dicantolkan. Kalau tidak punya rezeki tidak diisi, jadi tidak terkait harus mengisi," imbuhnya.
Ia pun kemudian memotret nasi bungkus yang dicantolkan ke teman-teman dekat. Ternyata ada teman yang tertarik dan minat membantu aksi sosial ini.
Baca Juga:Mantab Lur! Rutan Kelas I Surakarta Diusulkan Terima WBK, Ini Pertimbangannya
Mereka dengan sukarela membantu dan jumlahnya sesuai kemampuan. Ada yang ngasih uang Rp 100.000, ada juga yang ngasih beras.
"Lama-lama ini berkembang dikit-dikit. Dulu yang awal lima bungkus, lalu 10-15 bungkus, sekarang bisa sampai 20-25 bungkus. Pernah juga kembali 10 bungkus," ungkap dia.
Adanya bantuan dari teman-teman ini, kadang satu minggu bisa sampai tiga kali.
"Harinya itu tidak mesti, kalau jumat diusahakan ada. Kadang Senin atau Selasa, pernahnya juga Minggu jadi tergantung ada rezeki," ucapnya.
Aksi yang dilakukan Ketut Agung Budiyanto ini sudah dilakukan sekitar dua bulan lalu.
Baca Juga:Kaesang Pangarep Buka Lowongan Sopir Bus Persis Solo, Syaratnya Bisa Bermain Free Fire
Ikut Berbagi