SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri kembali membuka program pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi pada 2021 ini. Hal itu tentu saja memberikan angin segar bagi mahasiswa asal Wonogiri.
Nilai beasiswa Pemkab Wonogiri tak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp12 juta/penerima setahun.
Pembukaan pendaftaran program beasiswa Pemkab Wonogiri itu diperkirakan mulai Oktober mendatang.
Menyadur dari Solopos.com, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Wonogiri, FX Pranata, menyampaikan DKOP saat ini masih membangun sistem realisasi program.
Baca Juga:Dibuang di Kardus, Bayi Cantik Asal Wonogiri Ini Banyak yang Ingin Mengadopsi
Sistem itu baik terkait mekanisme pendaftaran, seleksi, maupun penentuan porsi penerima. Pendaftaran direncanakan berlangsung dalam jaringan (daring) atau online.
Namun, pada proses lainnya, seperti penyerahan dokumen persyaratan, tetap memerlukan tatap muka untuk mengidentifikasi pendaftar.
Mekanisme tatap muka mahasiswa calon penerima beasiswa itu dengan petugas terkait di Pemkab Wonogiri akan dibuat seminimal mungkin agar tidak terjadi kontak dalam waktu lama. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
“Tahap tes wawancara juga masih kami pikirkan apakah akan virtual atau tatap muka. Kedua cara ini ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Virtual lebih aman, tapi perlu dipikirkan cara agar bisa mengidentifikasi apakah yang diwawancarai benar-benar pendaftar atau bukan. Kalau tatap muka perlu diatur agar kontak yang terjadi minim,” ucap Pranata di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, belum lama ini.
Kuota Afirmasi
Baca Juga:Catat, Sampoerna University Buka Kesempatan Beasiswa Berstandar Internasional
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonogiri itu memastikan akan ada porsi/kuota afirmasi untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
DKOP masih merumuskan formulasi agar porsi tepat sesuai semangat salah satu program unggulan Bupati, Joko Sutopo, yang dimulai sejak 2016.
Sebagai informasi, pada awal digulirkan program pemberian beasiswa hanya mengaver mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di Wonogiri. Saat itu program dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Seiring berjalannya waktu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberi masukan agar sasaran program adalah mahasiswa secara umum.
Sebab, penekanan program itu beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. Selanjutnya Pemkab menindaklanjuti masukan BPK tersebut.
Mulai 2021 ini program dilaksanakan DKOP. Program juga masih akan mengaver penerima beasiswa tahun-tahun sebelumnya selama memenuhi syarat yang ditentukan.
“Selama masih memenuhi syarat penerima beasiswa tahun-tahun sebelumnya akan tetap bisa dikaver. Jumlah kuota program tahun ini tidak kurang dari kuota tahun lalu [kuota 2020 600 penerima]. Nilainya tetap sama, Rp12 juta/penerima setahun. Anggaran yang sudah disiapkan lebih kurang Rp7 miliar,” imbuh Pranata.
Kontribusi Nyata
Sebelumnya, ia mengatakan pelaksanaan program beasiswa mahasiswa Wonogiri melibatkan Disdikbud yang sudah memiliki pengalaman menjalankan program tersebut. Semua data berkaitan dengan program yang dimiliki Disdikbud masih sangat dibutuhkan.
Terlebih, roh program ini adalah pendidikan, meski kegiatan menjadi domain kepemudaan. Disdikbud dapat mengaver proses awal, seperti pendaftaran hingga verifikasi.
Bupati Joko Sutopo pernah mengancam akan menghentikan program 2021 dan seterusnya jika penerima beasiswa tidak memberi kontribusi nyata untuk pembangunan daerah.
Menurut Pranata, hal tersebut bagian dari seni dalam memimpin. Wajar seorang pemimpin memberi motivasi agar para penerima beasiswa tergerak melakukan sesuatu yang berdampak signifikan bagi pembangunan daerah.