Setelah pendaftaran ditutup, tahap selanjutnya adalah babak kualifikasi yang akan diselenggarakan 26 Agustus-5 September 2021. Peserta yang ikut harus mewakili daerah masing-masing sesuai dengan daerah domisili di KTP atau KIA.
Babak kualifikasi provinsi ini bersifat terbuka dan digelar secara virtual. Pada babak ini, akan dicari 1 atlet atau tim terbaik dari masing-masing kategori.
“Jadi, nanti akan didapat 34 perwakilan tim dari masing-masing cabang gim,” kata Frengky.
Atlet atau tim terbaik di setiap provinsi inilah yang nanti akan bertanding di ajang Pra-PON yang akan dilangsungkan pada 7-14 September 2021.
Baca Juga:Pelecehan Seksual, Pemain Esports Ini Dilarang Bermain Sementara di MPL PH
Babak Pra-PON akan mempertemukan peserta dari 33 provinsi secara acak dan dilakukan secara daring. Mereka akan memperebutkan 11 tim terbaik Free Fire, 5 tim terbaik Mobile Legends dan 5 orang terbaik eFootball PES 2021.
“Semua atlet dan tim terbaik itu akan diterbangkan ke Papua untuk mengikuti babak final di main event PON XX Papua 2021. Yaitu pada 22 hingga 26 September 2021. Di babak final mereka akan bertanding memperebutkan gelar juara di masing-masing gim,” tambah Frengky.
Sebagai tambahan informasi, khusus perwakilan Provinsi Papua tidak mengikuti Pra-PON karena otomatis lolos ke babak final sebagai tuan rumah.
Lebih lanjut Frengky menerangkan, dalam gelaran ekshibisi Esports PON XX Papua 2021 ini, PBESI bekerja sama dengan masing-masing game publisher.
“Kami saling bahu membahu untuk mengadakan eksibisi esports ini dengan meriah agar menjadi tonggak sejarah esports eksibisi pertama kali dipertandingkan di PON,” kata Frengky.
Baca Juga:Hasil MPL Season 8 Day 2 Week 1: EVOS Tumbang, BTR Pimpin Klasemen
Terkait pendanaan, lanjut dia, penyelenggaran gim dalam ekshibisi Esports PON XX Papua 2021 dilakukan secara swadaya dari masing-masing game publisher, sehingga setiap game publisher bertanggung jawab terhadap produknya masing-masing.