SuaraSurakarta.id - Sumbangan dana Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 dari keluarga almarhum Akidi Tio diduga palsu alias hoax.
Terbaru, Direskrimum Polda Sumsel menangkap anak bungsu Akidi, Heriyanti alias Ahong berkait dengan kasus tersebut. Seperti diketahui, sebelumnya penyerahan donasi itu dilakukan secara simbolis 26 Juli silam.
Heryanti tiba di Mapoda Sumsel bersama dengan tim dari Direktorat Kriminal Umum, dengan baju biru batik celana hitam pukul 12.59 WIB.
Simbolisasi atas penyerahan itu terabadikan dalam foto penyerahan styrofoam bertuliskan ‘Sumbangan untuk Penanggulangan Covid-19 dan Kesehatan di Palembang-Sumsel. Dari Alm Bpk Akidi Tio dan Keluarga Besar Sebesar Rp2 triliun’.
Baca Juga:Uang Rp 2 Triliun yang Dijanjikan Tangani Covid-19 Hoaks, Anak Akidi Tio Dijemput Polisi
Styrofoam itu dipegang bersama-sama oleh Kapolda Sumsel, Heryanti, dan seorang pria berbaju batik cokelat yang belum diketahui identitasnya.
Munculnya kabar donasi palsu langsung membuat warganet ramai-ramai menuliskan opini mereka yang kebanyakan tampak menganggapnya lucu.
“Prank geprek level 4 (emoji tertawa),” tulis akun Nenenghasanah8, via Twitter.
“Ini teori konspirasinya lucu sih, katanya mendiang punya uang 4000T di singapore tp ga bsa dicairin, agar bsa cair diakalin lah nyumbang ke negara 2T dengan harapan negara mau bantu ngurus pencairannya. Eh ga taunya ttep ga bsa.. Tp entahlah bener apa kagak teorinya (emoji tertawa),” tanggap akun Andrekelv.
“Padahal konten dah dimana2 trs sdh dibanding²kan sm yg sblh (emoji tertawa),” timpal akun Noona_mochie.
Baca Juga:Detik-detik Polisi Jemput Anak Akidi Tio soal Dugaan Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun
Sementara Heryanti pun bungkam saat ditanya oleh sejumlah awak media dan langsung masuk ke ruang penyidik.
Sedangkan dr Hardi Darmawan yang juga ikut dalam rombongan sempat menjawab jika uang tersebut ada.
“Uangnya ada, tapi tidak pernah melihat secara fisik,” terang dr. Hardi Darmawan.
Sumber: Terkini.id