Ini Cara Perajin Lukis Perabot Rumah Tangga di Solo Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Perajin lukis rumah tangga di Solo tetap berproduksi meski harus bertahan di tengah gempuran ekonomi pada Pandemi Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Senin, 31 Mei 2021 | 10:05 WIB
Ini Cara Perajin Lukis Perabot Rumah Tangga di Solo Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Seorang perajin lukis perabot rumah tangga saat melakukan proses produksi Teko di Galeri Fairus Art Joyosudiran Pasar Kliwon, Solo, Senin, (31/5/2021) [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

Dia menjelaskan selama pendemi Covid-19 omzet penjualan produksi lukisnya terhadap perabot rumah tangga rata-rata masih lumayan, yakni antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan. Namun, penghasilan sebelum pandemi bisa mencapai belasan juta rupiah.

Bahkan, Lampu badai produksi Fairus Art di Kelurahan Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, sebelumnya juga sudah mengirim ke mancanegara seperti Jepang, Korea dan Australia.

Harga lampu badai yang kecil dijual sekitar Rp100 ribu per buah, sedangkan yang besar bisa mencapai Rp150 ribu per buah. Pesanan hingga ratusan buah ke mancanegara. (ANTARA)

Baca Juga:Sempat Turun Saat Lebaran, Pengguna KRL di DIY Membludak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini