UNS Mulai Gelar Uji Coba PTM, Mahasiswa Wajib Bawa Surat Tes Swab

UNS mulai melakuan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM untuk mahasiswa

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 07 April 2021 | 15:39 WIB
UNS Mulai Gelar Uji Coba PTM, Mahasiswa Wajib Bawa Surat Tes Swab
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho saat meninjau proses PTM bagi mahasiswa angkatan 2020/2021 pada Rabu (7/4/2021). [Suara.com/Ari Wellianto]

SuaraSurakarta.id - Universitas Sebelah Maret (UNS) mulai menggelar uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) bagi mahasiswa angkatan 2020/2021, Rabu (7/4/2021).

Untuk uji coba PTM ini belum dilakukan di semua fakultas tapi baru tiga fakultas, yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Keolahragaan (FPOK).

Ketiga fakultas tersebut mendapat kesempatan uji coba PTM di Minggu pertama bulan April. Mahasiswa yang mengikuti uji coba PTM wajib membawa surat hasil tes swab antigen sebagai syarat.

Pada uji coba PTM pertama ini, Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho meninjau langsung proses pelaksanaannya. Beliau mengecek penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) bagi mahasiswa dan dosen sebelum memasuki ruang perkuliahan dan selama menjalani PTM di dalam ruangan.

Baca Juga:Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Disdikbud Lampung Turunkan Tim ke Sekolah

"Hari ini UNS mencoba untuk melakukan pembelajaran secara luring atau tatap muka. Kami mengambil kebijakan untuk membuka PTM ini dengan dua hal, yaitu bersyarat dan bertahap," terang Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho, Rabu (7/4/2021).

Jamal menegaskan, jika pelaksanaan PTM harus dilakukan secara bersyarat san bertahap. Bersyarat artinya harus mendapat izin dari Satgas Covid-19 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, mendapat izin dari orang tua, dan mahasiswa telah dinyatakan negatif Covid-19 lewat tes cepat antigen atau tes swab.

Untuk bertahap, lanjut dia, dengan membagi sesi masuk PTM bagi mahasiswa. Pada uji coba PTM ini hanya untuk mahasiswa angkatan 2020/2021.

"Jika laju pertambahan kasus Covid-19 menurun dan laju vaksinasi meningkat, maka UNS akan merencanakan pembukaan PTM bagi mahasiswa semester atas," ungkap dia.

Jamal meminta agar prokes tetap harus diperhatikan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum masuk. Mahasiswa yang masuk juga akan dilakukan ukur suhu tubuh dan di ruang-ruang kuliah sudah diatur jaraknya.

Baca Juga:Ada Siswa SMP Meninggal, KPPAD Pertanyakan Penyebabnya

"Saya merasa senang melihat mahasiswa yang sudah rindu masuk kampus. Pastikan kalian harus sehat. UNS belum bisa mengundang seluruh mahasiswa yang jumlahnya hampir 40 ribu dan hanya bisa perwakilannya dulu," imbuhnya. 

Jamal menambahkan, jika UNS sudah mengajukan permintaan agar seluruh pimpinan universitas dan dosen untuk divaksin. Tapi akibat terbatasnya jumlah vaksin Covid-19, belum semua dosen UNS bisa divaksin.

"Kalau kita sudah divaksin. Beberapa hari yang lalu sudah sekitar 450 yang divaksin. Yang diutamakan yang usianya 60 tahun keatas dan para pimpinan dan organ-organ di UNS, termasuk seluruh Kaprodi," jelasnya.  

Sementara itu salah satu mahasiswa FH UNS, Muhammad Alvito Dary mengaku senang bisa kuliah tatap muka. Karena sejak masuk UNS untuk perkuliahannya lewat daring atau online.

"Senang bisa kuliah tatap muka. Yang FH baru hari saja, besoknya lagi ganti fakultas yang lain jadi bergulir," tuturnya.

Ia juga sudah melakukan tes covid-19 dan hasilnya negatif. "Saya tesnya pakai Ge Nose di Rumah Ge Nose. Karena memang suruh buat surat keterangan bebas covid dan ijin dari orang tua," tandas dia.

Kontributor: Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini