SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 meledak di pondok pesantren atau ponpes di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten. Belasan santri terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka kini menjalani isolasi mandiri di ponpes tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah total santri di ponpes di Klaten tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 15 orang hingga Selasa (6/4/2021).
“Mereka di dalam satu kompleks. Kami sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan. Tempatnya cukup baik, representatif sehingga bisa dipisah antara terkonfirmasi dan tidak. Semuanya isolasi mandiri,” kata Cahyono dilansir dari Solopos.com di Klaten, Selasa (6/4/2021).
Cahyono mengatakan secara umum kondisi belasan santri baik, alias tanpa keluhan kesehatan. Sementara, santri yang tidak terkonfirmasi positif ditempatkan pada ruang terpisah.
Baca Juga:Rekor Lagi, Kasus Covid-19 India Tembus 100.000 Dalam Sehari!
“Untuk penyebab penularan masih kami cari,” kata Cahyono.
Camat Ceper, Klaten, Supriyono, menuturkan kasus persebaran Covid-19 di salah satu ponpes itu bermula ketika ada satu santri yang terkonfirmasi positif Covd-19 beberapa waktu lalu. Dari hasil pelacakan kontak erat, ada penambahan 14 santri terkonfirmasi positif Covid-19 dan hasilnya keluar pada Senin (5/4/2021).
“Sehingga total ada 15 orang. Kira-kira yang pertama itu terkonfirmasi lima hari lalu. Sementara untuk yang 14 santri lainnya terkonfirmasi positif kemarin,” kata Supriyono.
Petugas kesehatan kembali melakukan pelacakan kontak erat dan ditemukan 73 orang. Mereka menjalani swab test pada Selasa. Pelacakan kontak erat hanya dilakukan di internal ponpes atau tak sampai meluas ke warga sekitar. Hal itu menyusul aktivitas santri selama ini hanya di dalam kompleks ponpes.
Sementara, jumlah total santri yang ada di dalam ponpes itu hampir 230 orang. “Yang tidak positif Covid-19 sudah dipisahkan ke ruang lain. Mereka tetap isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test,” urai dia.
Baca Juga:Remaja Klaten Tewas Usai Latihan Silat, Keluarga: Tak Mengeluh Sakit
Supriyono menjelaskan sudah ada keputusan untuk sementara aktivitasponpes diliburkan. Santri yang dalam kondisi sehat dan tak terkonfirmasi positif serta tak masuk dalam pelacakan kontak erat bisa dipulangkan asal dijemput orang tua mereka. “Tetapi [bisa dipulangkan] itu nanti tergantung keputusan dari pengurus ponpes. Untuk saat ini yang sehat sudah dipisahkan dengan yang positif,” jelas dia.
Kepala Desa Ngawonggo, Ari Suryanto, juga menjelaskan kasus Covid-19 di ponpes itu bermula ketika satu santri diketahui positif Covid-19. Awalnya, ada satu santri yang akan dibawa ke rumah sakit untuk berobat pada bagian kaki. Sebelum ke rumah sakit, santri itu dibawa ke puskesmas dan menjalani swab test.
Selang beberapa hari, hasil swab test keluar dan santri tersebut dinyatakan positif Covid-19. “Kemudian dilakukan pelacakan kontak erat ada 42 orang dan hasilnya keluar kalau 14 orang dinyatakan positif Covid-19. Sudah dilakukan pelacakan kontak erat lagi dan ada 72 santri yang mengikuti swab test,” kata Ari.