Terkait dengan pengembangan alat inovatif tersebut, pihaknya mengakui perlu adanya dukungan dari dunia usaha dan industri khususnya terkait produksi dan pemasaran alat.
"Saat ini kami tengah mulai melakukan pendekatan dengan Solo Technopark. Selain itu, kami juga mendaftarkan diri dalam program 'hibah matching fund UNS'. Yang pasti kalau ini bisa diaplikasikan maka dapat menangani limbah yang ada," katanya.
Apalagi, dikatakannya, alat tersebut bersifat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan. Selain Pranoto, beberapa dosen lain yang juga tergabung dalam tim riset tersebut, yaitu Khoirina Dwi N, Dian Maruto Widjonarko, dan Dwi Aries Himawanto.
ANTARA
Baca Juga:Tragis! Petugas Kebersihan Tewas Usai Tabrak Truk Sampah di Bekasi