SuaraSurakarta.id - Munculnya berbagai kabar hoaks atau bohong berkaitan dengan vaksinasi Covid-19 berdampak besar bagi masyarakat.
Informasi salah yang diberikan pihak-pihak tak bertanggung jawab membuat tak sedikit warga yang ketakutan dengan program vaksin tersebut.
Seperti yang terjadi di Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Gara-gara termakan hoaks, warga satu dusun di sana memilih sembunyi alias ngumpet di hutan.
Dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Kapolres Alor AKP Agustinus Christmas mengatakan, mereka bersembunyi di hutan karena mendapat informasi hoaks tentang vaksin Covid-19 melalui media sosial.
Baca Juga:Hits: Virgo 10 Tahun Lebih Muda, Bumil dan Busui Boleh Divaksin Covid-19?
Beberapa warga disebutnya takut disuntik vaksin Covid-19 karena membayangkan efek samping yang akan mereka dapatkan pasca divaksin.
“Mereka sembunyi di hutan karena banyak membaca berita-berita di media sosial dan informasi lainnya sehingga mereka takut,” kata Agustinus.
Dirinya mendapatkan info bahwa ada warga yang bersembunyi di hutan lantaran takut divaksin. Info itu didapat saat anggota Bhabinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede datang ke desa tersebut dan bertemu dengan perangkat RT.
Pihaknya kala itu bersama perangkat RT langsung menemui warga itu. Mereka kemudian meluruskan infomasi hoaks yang didapat oleh masyarakat dari media sosial. Setelah mendapat penjelasan, sejumlah warga ada yang memilih kembali ke rumahnya, dan ada sebagian yang masih bersembunyi di hutan.
“Bhabinkamtibmas langsung gerak cepat menjelaskan kepada kepala desa dan beberapa tokoh serta masyarakat, untuk tidak terpengaruh berita-berita hoaks yang beredar,” ujarnya.
Baca Juga:Busui Sudah Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Bagaimana dengan Bumil?
Agar kejadian serupa tak terjadi, Agustinus berharap, kepala desa, puskesmas, dan dinas kesehatan, menyosialisasikan informasi soal vaksinasi kepada masyarakat.
Kata Agustinus, Polres Alor selalu bergerak mengedukasi masyarakat. Saat ini, sambung Agustinus, di 11 kelurahan dan desa di Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, telah terbentuk kampung tangguh.