SuaraSurakarta.id - Gibran Rabuming Raka tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai Wali Kota Solo. Dia didampingi sang wakil yakni Teguh Prakosa memenangkan Pilkada Solo 2020 lalu.
Keduanya akan menggantikan pasangan FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo. Pasangan yang sudah 8 tahun memimpin Bumi Bengawan itu akan purnatugas, 16 Februari mendatang.
Meski demikian, nama Gibran sudah santer disebut-sebut bakal bertarung pada kontestasi politik yang lebih tinggi. Tak tanggung-tanggung, putra sulung Presiden Joko Widodo itu diisukan menjadi calon kuat penantang Anies Baswedan di Pilgub DKI 2022 mendatang.
Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto tak menampik berkaitan potensi bapak dua anak itu bertarung pada kontestasi politik ibu kota. Namun, isu itu dinilainya masih terlalu jauh untuk dibahas saat ini.
Baca Juga:Wacana Gibran Rakabuming Raka Maju Pilgub DKI, Rudy: Ben Dilantik Sik
"Karena masih terlalu jauh, tentu nama-nama tokoh yang muncul hari ini sekadar untuk menguji atau cek ombak. Semacam itu bagaimana publik melihat sekaligus menguji seberapa besar penerimaan publik," kata Agus dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com.
Padahal, menurut dia, dalam konstelasi politik apapun bisa terjadi setiap waktu. Agus menyebut tokoh hebat saat ini belum tentu kondisinya tetap sama saat Pilkada mendatang.
"Bisa saja tokoh muncul waktu yang singkat dalam momentum tertentu. Kalau membicarakan masih panjang begini ya tentatif ya. Tidak ada yang diunggulkan dan tidak ada yang tak diunggulkan kalau kita bicara hari ini," tegasnya.
Tak hanya itu, Agus menyebut jika publik belum bisa memberikan penilaian kepada Gibran mengingat belum ada track record Gibran dalam dunia pemerintahan dan poltik.
"Dilantik saja belum. Sehingga belum tahu apa yang terjadi pas nanti jadi wali kota. Kerjanya seperti apa, kemudian track record keperibadian, sampai sikap kenegarawan dalam menyelesaikan masalah publik maupun kenegaraan dalam menyelesaikan masalah publik," ungkap dia.
Baca Juga:Bertemu Empat Mata, Gibran-Giring Bahas Pilgub DKI?
Padahal, tambah Agus, untuk menjadi seorang gubernur, track record kepemimpinan sudah tampak di muka.
"Sehingga publik bisa menilai kurang lebih kepemimpinan dia (Gibran) seperti apa," tuturnya.