Peringati Imlek, Gus Mis: Indonesia Penuh Kemajemukan

PDI Perjuangan juga turut menyemarakkan perayaan Imlek bertajuk Imlekan Bareng Banteng yang diselenggarakan pada Jumat ini.

Siswanto
Jum'at, 12 Februari 2021 | 11:35 WIB
Peringati Imlek, Gus Mis: Indonesia Penuh Kemajemukan
Ilustrasi: Imlek

SuaraSurakarta.id - Ketua Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi mengatakan Indonesia penuh kemajemukan, dimana banyak umat Islam keturunan Tionghoa yang tetap merayakan Imlek dengan penuh persaudaraan dan silaturahim.

"Hal itu sudah menjadi bagian dari kebudayaan. PDIP memberikan ruang sebesar-besarnya kepada kepada umat Tionghoa merayakan Imlek," kata Zuhairi dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2/2021).

Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi, mengucapkan selamat Imlek kepada para umat beragama Konghucu.

PDI Perjuangan juga turut menyemarakkan perayaan Imlek bertajuk Imlekan Bareng Banteng yang diselenggarakan pada Jumat ini.

"Setelah gelar Harlah Ke-95 NU, PDI Perjuangan menggelar perayaan Imlek dengan nama Imlekan Banteng. Ini sekali lagi membuktikan PDI Perjuangan adalah partai politik yang mampu membumikan Pancasila dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," tutur Gus Mis.

Cendekiawan Nahdlatul Ulama itu menilai warga Tionghoa turut berperan terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan, dalam kacamata sejarah masuknya Islam ke Indonesia, peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar.

"Setidaknya hal itu tercatat sejak abad ke-14, sehingga mampu mengekspresikan wajah Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan nusantara. Beberapa Sunan dalam Wali Sanga dikenal sebagai sosok keturunan Tionghoa, yang membuktikan betapa jasa mereka dikenang dalam sejarah, sehingga memunculkan sebuah tesis bahwa sejarah masuknya Islam ke nusantara dari China," ucap dia.

Bahkan, Bung Karno sebagai Bapak Proklamator juga merayakan Imlek.

"Pada masa Orde Baru perayaan Imlek dilarang, hingga akhirnya Gus Dur menghidupkan kembali perayaan Imlek. Ibu Megawati saat menjadi Presiden RI secara resmi menjadikan hari perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," kata Gus Mis.

Oleh karena itu, momen Imlekan Bareng Banteng sebagai bentuk kesadaran historis seluruh komponen bangsa.

"Bahwa semua warga negara perlu merawat keindonesiaan secara sungguh-sungguh, sehingga Pancasila semakin kokoh di bumi pertiwi ini," ujar Gus Mis.

Baca Juga:Dear ASN Kota Serang yang Keluar Kota Libur Imlek, Sanksi Sudah Menunggu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak