SuaraSurakarta.id - Nasib nahas dialami seorang perempuan bernama Rukiye Ay. Niat hati membangungkan sang suami Ali Ay, dia malah disiram air panas hingga tubuhnya melepuh.
Kejadian itu seperti dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com terjadi di Turki. Ali Ay saat ini sudah diamankan pihak kepolisian setempat untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Dia marah ketika saya membangunkannya dan mengatakan kepada saya untuk tidak mengganggunya. Jadi saya meminta maaf dan makan bersama putri saya," kata Rukiye.
Kepolisian setempat mengungkapkan, mengungkapkanitu terjadi di kota Konya, Turki, pada 9 Januari 2021 lalu.
Baca Juga:Kesal Dibangunkan Buat Sarapan Pagi, Pria Ini Siram Istri Pakai Air Panas
Akibat disiram dengan air mendidih, Rukiye mengalami luka bakar di punggungnya dan harus dirawat secara intensif di bangsal rumah sakit di Turki.
Sebelum disiram air mendidih, Rukiye membawakan sarapan pagi untuk suaminya ditempat tidur sebagai kejutan.
Namun, kejutan dari Rukiye menjadi malapetaka. Ali yang dibangunkan bukan malah menghargai usaha sang istri, dia justru memarahinya.
Ketika itulah Ali pun lalu mendatangi Rukiye dan mengancam menceraikannya. Pria itu lalu menyiramkan air mendidih ke bagian leher serta wajahnya.
Beruntung Rukiye secara refleks berbalik sehingga mengenai punggungnya dan sebagian mengenai kaki putrinya.
Baca Juga:Tak Hanya di Indonesia, Bus Klub Sao Paulo Ini Diserang Fans Sendiri
Saat itu, Rukiye sempat ingin melarikan diri bersama dengan putrinya. Namun, Rukiye pingsan karena tak tahan menahan rasa sakit. Saat Rukiye yang siuman, dia mendengar suara jeritan putrinya menangis. Dia berusaha kuat untuk putrinya.
“Ketika saya sadar, saya bisa mendengar putri saya menjerit. Saya merasakan dia menjabak rambut dan menyeret saya ke kamar mandi,” kata Rukiye.
Ketika Ali teralih perhatiannya, Rukiye memanfaatkan waktu itu untuk menelepon ayahnya. Setelah itu, dia juga melarikan diri ke rumah tetangganya untuk berlindung. Ali pun kemudian ditangkap polisi.
Setelah penangkapannya, pihak berwenang Turki membebaskan Ali dengan jaminan. Hal itu membuat publik Turki melakukan protes massal. Sehingga Ali kembali ditahan polisi atas perintah kejaksaan agung.