SuaraSurakarta.id - Beberapa video yang menampilkan kemarahan para pedagang kaki lima saat dirazia petugas dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beredar di sosial media.
PPKM yang diberlakukan mulai tanggal 11-25 Januari ini membatasi kegiatan warga, salah satunya para pedagang agar tutup maksimal pukul 19.00.
Para pedagang memprotes adanya pembatasan jam malam yang dinilai menghalangi jalan mereka mencari rezeki.
Dalam rangkaian video yang dibagikan akun Instagram @ndorobeii, beberapa pedagang mengungkapkan kekesalan mereka kepada petugas.
Baca Juga:Pemkab Bekasi Tutup Diskotek Lu'TE di Tambun, Disebut Langgar Prokes
Seorang warga terekam sedang meminta ke seorang petugas agar pemerintah memikirkan lagi peraturan PPKM tersebut.
"Mbok peraturan itu direvisi lagi," kata seseorang berbaju putih.
"Loh, kamu kok berani-beraninya ngatur pemerintah?" jawab seseorang bertopi yang berdiri di barisan para petugas.
Sementara itu dalam rangkaian video lain, tampak seorang penjual yang masih memasak barang dagangannya marah-marah ke petugas.
Ia sampai memukul-mukul meja kompornya mengeluhkan peraturan PPKM.
Baca Juga:Awasi Jalannya PSBB Ketat, Satpol PP DKI Kerahkan 2.000 Personel
"Aku ra wedi wong, aku luwe! Sopo sing tanggung jawab? Ora enek!
[Saya enggak takut orang, saya lapar! Siapa yang tanggung jawab? Enggak ada!-red]" teriaknya.
Sementara itu, seorang perempuan yang sedang menggendong anak tampak memohon agar aktivitas jualan mereka tak dirazia.
"Pak rungokno! Aku mbeleh wedus rong dino ra entek, gek anakku mangan opo?
[Pak tolong dengar saya! Saya menyembelih kambing, dua hari enggak habis terus anak saya makan apa?]" kata ibu tersebut.
![Pedagang protes ke bupati soal PPKM. [Instagram/@ndorobeii]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/14/32432-pedagang-protes-ke-bupati-soal-ppkm.jpg)
"Iki ora ono urusan ngopo-opo. Iki urusane aturan instruksi!
- 1
- 2