SuaraSurakarta.id - Ditundanya gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia dari 2021 ke 2023 menjadi angin segar bagi para pedagang yang berjualan di Shelter Manahan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menyebut kebijakan relokasi PKL di selter Manahan bisa diubah seiring dengan perubahan kick off tersebut.
"Kebijakan relokasi ataun meliburkan pedagang bisa ditunda dahulu. Tidak perlu sekarang," kata Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo kepada awak media, Jumat (25/12/2020).
Seperti diketahui, Stadion Manahan jadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Selain itu, empat lapangan di Kota Bengawan juga dipilih menjadi lokasi latihan.
Baca Juga:PSSI Hormati Keputusan FIFA Tunda Piala Dunia U-20
Bahkan dari pantauan Suara.com, proses renovasi empat lapangan pendukung masih berlangsung di bawah kendali PT Nindya Karya (Persero).
Empat lapangan tersebut adalah Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru, dan Stadion Sriwedari.
Dengan gelaran Piala Dunia U-20 itu memang berdampak para ratusan pedagang di shelter Manahan mengingat lokasi itu harus steril.
Rudy menambahkan, penundaan tersebut bisa digunakan untuk menata pedagang lebih baik kedepannya dengan menyediakan tempat kuliner diluar kawasan Stadion Manahan.
"Jadi nanti kegiatan jual beli (di Selter Manahan) diizinkan. Karena itu salah satu penopang ekonomi Solo ya kuliner," tegasnya.
Baca Juga:FIFA Resmi Batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali sudah menerima laporan dari PSSI terkait kabar tak mengenakan itu. Setelah mengecek langsung lewat laman FIFA, Amali legawa dengan keputusan tersebut.
"Pemerintah memahami sepenuhnya keputusan FIFA tersebut, dengan alasan adanya penyebaran pandemi COVID-19 yang masih berkembang hampir merata di seluruh penjuru dunia," kata Zainudin Amali dalam rilis PSSI.