Saat ditanya aparat, pengguna akun itu mengaku sempat ragu-ragu ketika akan mengunggah postingan tersebut. Ia pun kemudian diminta menonaktifkan kolom komentar.
Sukardi juga berencana menemui warga yang dikabarkan mengalami retak tulang kering seusai terjaring razia masker di Jatisrono itu. Dari informasi yang ia peroleh, korban sempat dibawa ke tukang pijat.
"Kalau tukang pijat sejauh mana kalau retak atau patah? Kalau ada cedera yang perlu perawatan medis saya bawa dan saya siap membiayai," katanya.
Solopos.com menghubungi pengguna akun Danang Krisyanto melalui Facebook Messenger, namun belum ada respons. Camat Jatisrono, Suradi, juga membenarkan adanya razia masker oleh Forkompincam Jatisrono di depan Puskesmas I Jatisrono pada Rabu pagi.
Razia rutin itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan. Saat razia berlangsung, ia tengah mengikuti acara di Wonogiri kota.
Suradi menegaskan saat razia masker Rabu pagi, tidak ada petugas, baik anggota pemerintah kecamatan, polsek dan koramil yang menendang warga. Selama operasi masker digelar, jika ada pelanggar hukuman yang terjaring mendapat sanksi sosial dan pembinaan kewarganegaraan seperti melafalkan Pancasila atau sejenisnya.
"Menurut laporan staf saya, saat operasi masker tadi pagi tidak ada kekerasan fisik dengan cara menendang kepada salah seorang pelanggar," katanya kepada Solopos.com, Rabu malam.