- SA alias Ari mengaku mendapatkan sabu tersebut dari NDW alias Vebri dengan cara membeli seharga Rp300 ribu dan diserahkan langsung oleh pelaku.
- Satresnarkoba Polres Sukoharjo segera melakukan pengembangan dan bergerak menuju kediaman NDW di wilayah Kartasura.
- NDW mengakui bahwa barang haram tersebut adalah miliknya yang siap untuk diedarkan kembali.
SuaraSurakarta.id - Satresnarkoba Polres Sukoharjo kembali mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukumnya.
Dalam pengungkapan kali ini, petugas berhasil menangkap seorang pengedar berinisial NDW alias Vebri (34), warga Dukuh Keputren, Desa Kartasura, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, yang diketahui merupakan residivis kasus narkotika.
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo melalui Kasat ResNarkoba AKP Ari Widodo mengungkapkan, pengungkapan kasus tersebut berawal dari penangkapan dua orang pengguna narkotika berinisial SA alias Ari dan M alias Jimin di sebuah kamar mess perusahaan di Dukuh Wirogunan, Kecamatan Kartasura, pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Dari hasil penangkapan terhadap kedua orang tersebut, kami menemukan barang bukti berupa satu plastik klip berisi sabu, satu pipet kaca bekas pakai, serta satu plastik klip bekas yang masih terdapat sisa sabu," kata AKP Ari, Selasa (411/2025).
Dari hasil pemeriksaan, lanjut AKP Ari, SA alias Ari mengaku mendapatkan sabu tersebut dari NDW alias Vebri dengan cara membeli seharga Rp300 ribu dan diserahkan langsung oleh pelaku.
Berdasarkan informasi itu, tim opsnal Satresnarkoba Polres Sukoharjo segera melakukan pengembangan dan bergerak menuju kediaman NDW di wilayah Kartasura.
"Setelah kami lakukan penggeledahan, ditemukan dua paket sabu siap edar seberat sekitar 0,93 gram beserta plastik pembungkus, serta uang tunai sebesar Rp300 ribu yang merupakan hasil transaksi narkotika sebelumnya," jelasnya.
Kepada petugas, NDW mengakui bahwa barang haram tersebut adalah miliknya yang siap untuk diedarkan kembali.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa pelaku merupakan residivis kasus narkotika dengan vonis 2 tahun 2 bulan di Pengadilan Negeri Surakarta.
Baca Juga: Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
"Pelaku ini bukan pemain baru, dia sudah pernah menjalani hukuman atas kasus serupa. Saat ini, tersangka dan barang bukti telah kami amankan di Mapolres Sukoharjo untuk proses penyidikan lebih lanjut," ungkap AKP Ari.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun.
AKP Ari Widodo menegaskan, Satresnarkoba Polres Sukoharjo akan terus berkomitmen memberantas peredaran gelap narkoba hingga ke akar-akarnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif memberikan informasi jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait narkoba di lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?